Selasa
26 November 2024 | 7 : 58

“Kombinasi Hijau dan Merah Membuat Negara Kita Kuat”

pdip jatim puti mahfud md1

MALANG – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengatakan, kombinasi kelompok religius dan nasionalis menjadi kekuatan bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Mengombinasikan hijau (religius) dan merah (nasionalis) ini membuat negara kita kuat,” tegas Mahfud MD, sebelum menghadiri Haul Bung Karno ke-48 di Kota Blitar, Rabu (20/6/2018).

Menurut dia, perayaan Haul Presiden RI pertama, Ir Sukarno (Bung Karno) sangatlah penting. Sebab, arus utama kekuatan bangsa sekarang ini tidak bisa dipungkiri, yakni arus agama dan nasionalis.

Haul Bung Karno hari ini digelar di Kota Blitar, dan dihadiri sejumlah tokoh, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Cawagub Puti Guntur Soekarno. Sejumlah menteri dan kepala daerah juga hadir.

Mahfud menyebutkan bahwa kekuatan hijau dan merah ini telah bertemu pada titik hidup berbangsa dan bernegara dalam ikatan Indonesia berdasarkan Pancasila.

“Saya kira jasa terbesar Bung Karno ialah Pancasila. Di mana, hijau terus maju dan ikut mengurus negara. Begitu juga nasionalisme akan semakin kuat gerakannya,” tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

“Pidatonya Bung Karno ini bukan negara agama dan bukan negara yang sekuler. Nah, di situlah ketemu efektifitas sehingga keluar kebersamaan yaitu hukum nasional,” jelasnya.

Dia menyebut, sekarang ini sudah ada unsur dari luar yang ingin memisahkan kebersatuan hijau dan merah. Kekuatan luar inilah yang ingin memecah-belah Indonesia.

Mahfud mengatakan, ideologi baru yang dibawa dari luar ini tidak mengerti sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Mereka ingin mendirikan negara model baru, taruhlah Khilafah. Mereka yang sering muncul itu kan sebenarnya membawa ide-ide dari luar. Dan mereka ini anak-anak Indonesia yang lahir sesudah tahun 50-an, sesudah tahun 60-an belajar ke sana. Mereka tidak memahami pesan sejarah bangsanya bahwa sebenarnya umat Islam dulu sudah membicarakan ini dan sudah sampai final mendirikan negara kesepakatan namanya Darul Hadist,” urainya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...