JAKARTA – Penunjukan Joko Widodo sebagai calon presiden RI didasarkan pada mandat untuk menegakkan daulat politik trisakti. Jokowi dinilai sosok yang paling tepat untuk mewujudkan mandat tersebut.
“Daulat politik itu hanya bisa tercapai bila ada pemimpin yang kuat. Bukan pemimpin yang bebas melakukan apa yang dia mau, bukan apa yang sesuai keinginan, tapi yang setia pada karakter ideologi partai,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Rabu (14/5/2014).
Pernyataan itu disampaikan Tjahjo di sela acara deklarasi dukungan tiga partai, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa terhadap Jokowi sebagai calon presiden 2014-2019 di Lenteng Agung, Jakarta. Dia menambahkan, mandat yang dikeluarkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu hanya bisa terwujud jika negara dipimpin oleh sosok, seperti Jokowi.
Deklarasi dukungan resmi itu dihadiri Megawati Soekarnoputri, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, dan Jokowi.
Dengan bergabungnya 3 partai, modal Jokowi bertarung pada Pilpres 2014 semakin kuat. Sebab, PDI Perjuangan meraih suara Pileg tertinggi 18,95%, ditambah Nasdem 6,72% dan PKB 9,04%. Sehingga, jumlah suara koalisi ketiga partai yakni 34,71%, yang memenuhi syarat presidential threshold atau ambang pencalonan presiden sebesar 25% suara nasional atau 20% kursi DPR.
Sementara, Jokowi dalam acara deklarasi itu mengaku bahagia karena kerja sama politik yang dibangun PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan PKB itu tidak didasari pada keinginan untuk bagi-bagi kekuasaan.
“Saya adalah orang yang sangat berbahagia sampai detik ini karena kemurnian kerja sama ini tidak pernah berbicara tentang menteri siapa, cawapresnya siapa. Kemurnian inilah yang akan terus kita kawal,” kata Jokowi.
Saat menjajaki kemungkinan koalisi bersama Nasdem, dia sama sekali tidak menyinggung tentang bagi-bagi kekuasaan. Demikian pula ketika menjalin kerja sama dengan PKB. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS