BLITAR – Cawagub Puti Guntur Soekarno merasa bahagia, bisa berbuka bersama dengan seribu anak-anak yatim, yatim piatu, dhuafa dan orang-orang telantar, Rabu (30/5/2018).

Puti mengikuti buka bersama itu setelah melakukan ziarah di makam kakeknya, sang proklamator kemerdekaan RI, Ir Soekarno di Kota Blitar.

Sore itu, Puti baru saja bersilaturahmi ke kediaman KH Abdul Latif Madjid RA, pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh, Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri.

Usai sowan kyai pemimpin Penyiar Sholawat Wahidiyah ini, Puti bersama rombongan, di antaranya Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi, meluncur ke Kota Blitar.

Tiba di makam Bung Karo, Puti langsung nyekar makam kakeknya. Saat itu, di pelataran makam berlangsung acara buka puasa bersama yang digelar Pemkab Blitar.

Usai berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno, Puti diminta panitia untuk ikut berbuka bersama ribuan anak yatim, yatim piatu, kaum dhuafa, dan anak telantar.

“Alhamdulillah, saya bisa buka puasa bareng anak-anak yatim, setelah nyekar makam eyang,” ucap Puti Guntur, usai buka puasa.

Puti mengaku bahagia, bisa berbaur dan buka puasa bareng dengan anak-anak yatim piatu dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar tersebut. Apalagi, dia menyaksikan kegembiraan mereka saat menikmati takjil kolak dan nasi kotak yang disediakan panitia.

“Bung Karno pasti sangat bahagia dikelilingi ribuan anak yatim dan dhuafa,” tambah Puti.

Menurutnya, Juni biasa diperingati sebagai Bulan Bung Karno, karena ada 3 peristiwa penting terkait Presiden pertama RI tersebut, di bulan Juni.

Yakni, pada 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila yang digali oleh Bung Karno. Lalu 6 Juni 1901 sebagai hari lahir Bung Karno.

Kakek Mbak Puti ini lahir di kampung Pandean Kota Surabaya. “Tahun 2018 ini, usia kelahiran Bung Karno telah mencapai 117 tahun,” kata Puti.

Kemudian peristiwa ketiga, 21 Juni 1970 dikenang sebagai hari wafatnya Bung Karno. “Dalam suasana Bulan Suci Ramadan, kita akan peringati Juni Bulan Bung Karno dengan kegiatan, doa dan perasaan yang khidmat,” tuturnya.

Bung Karno, tambahnya, telah berjuang dan membaktikan diri untuk kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, perjuangan itu juga mencakup anak-anak yatim piatu dan dhuafa dari ketertindasan, baik ketertindasan ekonomi maupun jiwa.

“Sehingga dalam konstitusi kita, UUD 1945, tertera ketentuan, anak yatim piatu menjadi tanggung jawab negara,” jelas Puti.

Di acara tersebut, Puti juga didaulat panitia menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim. Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan anak yatim, yatim piatu, anak telantar, dan dhuafa.

Pemberian santunan disaksikan Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Marhaenis. Hadir juga Wawali Blitar Santoso.

Usai memberikan santunan, Puti pun berbaur dengan anak yatim piatu untuk berbuka puasa bersama. Puti sempat menggendong seorang anak kecil lelaki, dipangkunya dengan penuh kasih sayang sambil mengusap lembut rambutnya.

“Semoga kelak anak ini iman dan hatinya kuat, sehingga bisa menjadi pemimpin di negeri ini,” doanya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS