BANYUWANGI – Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno bersama Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bakal menerapkan inovasi smart kampung sebagai salah satu program unggulan di Provinsi Jawa Timur ke depan.
Sebab, penerapan program pelayanan masyarakat berbasis Information technology (IT) yang digeber Pemkab Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas di beberapa desa ini sudah dia saksikan sendiri manfaatnya.
Puti mengatakan, inovasi layanan masyarakat ini layak menjadi percontohan bagi daerah-daerah lainnya. Karena itu, dia akan berdiskusi lebih mendalam dengan Azwar Anas terkait penerapan inovasi ini.
“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Mas Anas di Banyuwangi, seperti program Smart Kampung yang mengaplikasikan TI untuk masyarakat desa. Itu artinya pelayanan berbasis IT tidak hanya bagi warga kota, tapi bisa juga dilakukan di masyarakat pedesaan,” kata Puti, kemarin.
Untuk membuktikan program Smart Kampung, pada Sabtu (27/1/2018) lalu, perempuan kelahiran Jakarta 46 tahun lalu itu mengunjungi Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Menurutnya, Smart Kampung adalah program pengembangan desa dari berbagai sektor dengan bantuan teknologi informasi (TI). Utamanya sektor layanan masyarakat.
Program ini bisa dikatakan sebagai ‘jalan tol’ di bidang pelayanan masyarakat. Khususnya bagi warga kurang mampu saat mengurus surat keterangan miskin untuk akses pelayanan kesehatan secara total.
Dulu untuk mengurus surat ini, harus ke kota yang jarak tempuhnya membutuhkan waktu bisa sampai 3 jam. Sekarang, masyarakat yang membutuhkan cukup ke kantor desa untuk mengurusnya.
Juga pengurusan masalah kependudukan atau yang berkaitan dengan layanan masyarakat yang sebelumnya membutuhkan waktu berhari – hari, sekarang waktunya bisa ‘dilipat’.
Kades Kampung Anyar Siti Latifa mengatakan, layanan program Smart Kampung bisa memberikan layanan tanpa hari libur.
“Di beberapa desa sudah berjalan. Kalau di desa kami sifatnya masih kondisional. Artinya, kalau kebutuhannya mendesak, kami bisa melayani di hari Minggu atau hari libur lainnya,” jelas kades berjilbab ini.
Mendengar penjelasan rinci soal Smart Kampung, Puti tampak mendengar dengan serius. Tak jarang dia menanggapi dan menanyakan beberapa hal soal layanan masyarakat yang bisa diakses lewat program Smart Kampung.
Misalnya, soal update jumlah seluruh penduduk desa. “Kalau warga yang paling tua usianya, apa bisa dilihat?” tanya Puti.
Seorang petugas IT Desa Kampung Anyar pun lantas mencari data warga tertua melalui data base di komputer program Smart Kampung.
Diketahui, warga tertua di desa itu usianya 109 tahun dan sekarang masih sehat. “Hebat, luar biasa,” timpal dosen tamu di Universitas Kokushikan, Jepang ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS