SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Armuji mengajak warga tetap menjaga suasana kondusif di Kota Surabaya, di tengah adanya ancaman disintegrasi bangsa seperti yang terjadi belakangan.
Menurut Armuji, sebagaimana negara Indonesia, warga Surabaya terdiri dari beragam suku. Semuanya memiliki kultur yang berbeda-beda.
Meski berbeda suku maupun agama, dia menyatakan syukur, karena Kota Pahlawan lebih kondusif.
Salah satu upaya untuk tetap merekatkan persatuan, khususnya di Kota Surabaya, menurut Armuji, adalah dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila kepada setiap orang. Terutama bagi kalangan muda, pelajar, dan mahasiswa.
“Semua warga wajib memahami makna yang terkandung dari Pancasila. Dan dengan pemahaman yang benar tentang Pancasila, akan tetap merekatkan segala perbedaan,” kata Armuji, kemarin.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan, jika warga paham Pancasila, jiwa nasionalis akan tertancap. Hal itu akan membuat warga tak mudah terkena hasutan.
“Sekarang kan banyak yang menyebarkan isu agar ikut berbelok ke kelompok ini dan itu. Kalau kita paham Pancasila, hal tersebut tidak akan terjadi,” ujarnya.
Terkait ini, pada Sabtu (19/8/2017) malam lalu, DPRD Kota Surabaya menggelar Sinau Bareng bertajuk Pancasila Jiwa Kita, di halaman kantor dewan, Jalan Yos Sudarso Surabaya.
Selain jajaran pimpinan dan anggota DPRD Surabaya, Sinau Bareng dipandu Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Wakil Ketua DPRD Jatim Kusnadi.
Cak Nun sendiri, di depan ribuan jamaah Maiyah di antaranya menyatakan, sila dalam Pancasila itu sebagai rangkaian, tautan. Jadi, urai Cak Nun, Pancasila itu adalah lima isi yang saling bertautan, dan dia menyebutnya hal itu sudah benar.
“Mana ada negara di dunia yang berani menampilkan dasar negaranya berisi Ketuhanan Yang Maha Esa. Hanya Indonesia yang memiliki itu,” tegasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS