PASURUAN – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi SH menutup acara sarasehan Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Jawa Timur, di aula Diklat Bank Jatim di Prigen, Pasuruan, Minggu (5/2/2017).
Sarasehan bertema “Eksistensi dan Relevansi Ideologi Marhaenisme dalam Pergolakan Masyarakat Global” ini berlangsung sejak Sabtu (4/2/2017).
Sebelum penutupan, Kusnadi menjadi salah satu pembicara sarasehan. Panitia juga menjadwalkan kehadiran Gubernur atau Wagub Jatim yang juga bakal menutup acara sarasehan.
Oleh karena yang bersangkutan berhalangan hadir, maka Kusnadi yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur didaulat menutup sarasehan.
Pada kesempatan itu, Kusnadi mengatakan, bahwa Keluarga Besar Marhaenis merupakan organisasi yang terus konsisten meyakini kebenaran Marhaenisme ajaran Bung Karno.
Secara historisnya, sebut Kusnadi, KBM itu lebih ‘tua’ dari PDI Perjuangan.
Kusnadi juga mengapresiasi dan mendukung rencana KBM yang akan melakukan kaderisasi, serta membentuk organisasi-organisasi sayap, untuk mengembangkan KBM.
Menurutnya, kaderisasi sebagai salah satu rencana kerja KBM, merupakan langkah luar biasa di tengah fenomena adanya degradasi nasionalisme khususnya di kalangan muda.
“Kita punya kewajiban sama untuk menjatidirikan bangsa. Sebab, kehilangan terbesar kita saat ini adalah jati diri. Kita kehilangan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” kata Kusnadi.
Di sela acara sarasehan ini juga dilakukan pengukuhan organisasi sayap KBM. Yakni Koperasi Kaum Marhaenis (Kopi Manis) Sejahtera Jawa Timur.
Politisi yang akrab disapa Pak Kus ini juga mengapresiasi pembentukan badan usaha asli Indonesia tersebut. Sebab, jelasnya, secara ideologis, koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia.
Koperasi, tambah Pak Kus, sesuai dengan prinsip kehidupan bangsa Indonesia, yakni gotong royong. “Prinsip dasar kehidupan bangsa Indonesia ini, di bidang ekonomi diwujudkan dalam koperasi,” urainya.
PDI Perjuangan Jatim, ungkapnya, juga sudah membuat Koperasi Mega Bhakti, sebagai salah satu sayap partai.
Dia yakin, jika dijalankan dengan benar, koperasi tdak akan rugi atau bangkrut, karena kegiatan usaha ini modalnya akan selalu bertambah seiring dengan bertambahnya anggota koperasi. Yakni dari iuran pokok dan iuran wajib anggota.
“Apapun yang kita lakukan, akan berhasil jika kita mau kerja keras,” ucap Kusnadi.
Sarasehan berlangsung dua hari itu dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) KBM Jatim Hadi Pranoto dan Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) KBM Joko Sugiarto. Sedang peserta berasal dari kabupaten/kota se-Jatim. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS