Sabtu
19 April 2025 | 10 : 41

Raperda SOTK Sumenep Diselesaikan Setelah Pembahasan P-APBD

pdip-jatim-darul-fath-sumenep

pdip-jatim-darul-fath-sumenepSUMENEP – Ketua Pansus Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan, untuk sementara pembahasan Raperda SOTK masih ditangguhkan.

Rencana awal, payung hukum penataan organisasi perangkat daerah itu selesai akhir September.

Menurut legislator dari PDI Perjuangan ini, pembahasan Raperda SOTK oleh pansus ditangguhkan sampai selesainya pembahasan Perubahan APBD (P-APBD) Sumenep. Maksimal, jelas Darul, pembahasan SOTK sudah selesai pertengahan Oktober.

“Pertengahan Oktober kita harus selesai. Karena SOTK yang baru ini akan menjadi pengguna anggaran bagi KUA PPAS yang akan disahkan 2017 nanti,” kata pria yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu, kemarin.

Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sumenep sendiri telah memberi waktu 10 hari kepada pansus untuk membahas SOTK. Pertimbangannya, jika tidak segera diselesaikan, akan mengganggu agenda kedewanan lainnya, seperti pembahasan APBD 2017.

Sebelumnya, budayawan Madura yang tinggal di Sumenep Syaf Anton WR minta perubahan organisasi perangkat daerah tidak hanya mengedepakankan asas efesiensi, tapi juga harus efektif.

Menurutnya, perampingan yang tidak disertai dengan tingkat efisiensi yang tepat, justru akan sia-sia. “Ya buat apa ramping kalau ternyata tidak menunjang perbaikan kinerja dan kebermanfaatan pemda kepada rakyatnya?” ujar Syaf Anton.

Salah satu instansi yang menjadi sorotannya adalah Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora). Baginya, dinas ini seharusnya tidak dirancang sedemikan besar tanggung jawabnya.

“Masa sampai empat bidang kayak gitu. Saya pikir mereka akan sulit merealisasikan semua programnya,” kata dia, yang berpendapat Disbudparpora cukup menangani kebudayaan dan pariwisata.

Sedang Abrari, anggota Komisi VI DPRD Sumenep dari Fraksi PDI Perjuangan juga berpendapat senada. Menurutnya, untuk urusan pemuda dan olahraga tidak harus dibebankan kepada Disbudparpora.

Menurut legislator yang juga anggota Dewan Kesenian di Pamekasan tersebut, struktur yang selama ini ada, khususnya di Disbuparpora, jelas tidak dirancang berdasarkan prinsip efektivitas dan efisien.

Oleh karenanya, gagasan untuk merombaknya adalah gagasan yang sangat realistis dan harus didukung. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...
KRONIK

Menu Makanan Bergizi Gratis di Pamekasan Disorot, DPRD Jatim Minta Perbaikan

PAMEKASAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah ...
EKSEKUTIF

Bupati Yani Bersyukur Pemkab Gresik Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam pengelolaan keuangan daerah. ...