NGAWI – Riuh tepuk tangan menggema di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, saat adegan film Cheng Cheng Po menampilkan tokoh Han yang akhirnya bisa ikut ujian setelah membayar uang SPP berkat bantuan empat temannya dari latar berbeda.
Kisah itu menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, yang diangkat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Ngawi pada kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko hadir membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Wabup Antok menegaskan pentingnya kaum muda menjaga semangat kebangsaan sebagaimana peran mereka dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Momentum ini mengingatkan kembali bahwa kaum muda adalah tonggak dalam berbagai peristiwa sejarah Indonesia,” ujarnya, Selasa malam (28/10/2025).
Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi itu menyampaikan tiga pesan utama bagi generasi muda. Pertama, mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pembentukan karakter dan arah moral kehidupan berbangsa. Kedua, menjaga dan melestarikan budaya luhur bangsa, seperti sikap teposliro dan andap asor yang menjadi jati diri masyarakat Indonesia.
“Nilai-nilai lokal yang berakar dari karakter bangsa harus terus kita perkuat,” tegasnya.
Pesan ketiga, lanjut Antok, adalah menguasai dan memanfaatkan teknologi secara bijak. Menurutnya, tantangan pemuda masa kini berbeda dengan generasi sebelumnya.
Jika dulu perjuangan dilakukan di medan perang, kini perjuangan diwujudkan dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi untuk kemajuan bangsa.
“Adanya kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kreativitas. Di Ngawi banyak anak muda kreatif yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mengampanyekan wawasan kebangsaan, persatuan, dan kesatuan,” paparnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat persaudaraan antar generasi muda serta memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa di tengah dinamika zaman. (and/hs)