PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menginstruksikan agar lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan tiga stanza saat acara resmi atau pertemuan selain upacara.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembina apel di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Senin (25/8/2025).
Ia meminta instruksi tersebut agar segera dituangkan dalam bentuk surat keputusan (SK) bupati.
“Biasanya yang kita nyanyikan Indonesia Raya itu satu stanza intisari. Tapi saya pingin di beberapa pertemuan, acara resmi di luar upacara harus tiga stanza,” ujar Sugiri.
“WR Supratman menciptakan lagu dalem banget. Bicara pandu, pribadi, bumi, ibu pertiwi, itu secata detail,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Kang Giri, sapaan akrabnya, meminta lagu kebangsaan Indonesa Raya dinyanyikan sebanyak tiga stanza saat di acara formal. Namun, saat upacara bendera cukup dinyanyikan satu stanza saja.
Menurutnya, jika dinyanyikan dalam tiga stanza, akan semakin menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air.
“Hari ini sudah tidak ada pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) sama Budi Pekerti. Saya khawatir mereka pinter otaknya, tapi kering moral dan jiwanya,” lanjut Kang Giri.
“Biar anak-anak cinta tanah air. Agar rasa nasionalismenya semakin terasa,” tandasnya.
Seperti diketahui, lagu Indonesia Raya merupakan salah satu lambang negara yang menjadi simbol persatuan dan kebanggan Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh WR Supratman yang dinyanyikan pertama kali saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Meskipun yang sering dinyanyikan saat ini adalah stanza pertama, sebenarnya “Indonesia Raya” memiliki tiga stanza dengan lirik yang penuh makna. Setiap stanza membawa pesan dan harapan untuk masa depan Indonesia.
Berikut ini lirik Indonesia Raya 3 stanza
Stanza I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negeriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya.
Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri, Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya,
Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Reffrain:
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg’riku yang kucinta
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
 
                         
         
         
         
             
             
             
             
             
                     
                     
                    