SURABAYA — Menghadapi dinamika politik nasional dan menyongsong Pemilu Serentak 2029, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur MH Said Abdullah menegaskan pentingnya menjaga soliditas internal dan menempatkan kepentingan partai di atas segala hal.
Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDI Perjuangan Jatim di Surabaya, Minggu (24/8/2025) Said Abdullah mengingatkan seluruh kader, khususnya di jajaran pengurus, agar tidak terjebak pada pertikaian internal yang justru melemahkan kesiapan partai menghadapi tantangan ke depan.
Dalam arahannya kepada jajaran DPC dan PAC se-Jawa Timur, Said Abdullah menyampaikan bahwa saat ini PDI Perjuangan berada pada posisi kedua dalam survei elektabilitas di Jawa Timur, dengan angka mencapai 17 persen.
Baca juga: Said Abdullah: Konsolidasi PDI Perjuangan di Jatim Harus Bersih dan Bebas Praktik Uang
Angka tersebut, ujarnya, menjadi pengingat sekaligus alarm bagi seluruh kader untuk segera memperkuat kerja-kerja politik dan organisasi secara kolektif.
“Berbuatlah yang terbaik untuk partai. Tantangan ke depan tidak mudah. Survei menunjukkan elektabilitas partai di Jawa Timur berada di posisi kedua dengan 17 persen. Oleh karenanya, jangan bertikai sendiri, jangan ribut sendiri,” tutur Said Abdullah.
Menurut pria yang juga Ketua Badan Anggaran DPR RI tersebut, walaupun masa bakti legislatif baru memasuki tahun pertama, para kader sudah harus mempersiapkan strategi jangka panjang dan peka terhadap dinamika nasional.

Dia menekankan pentingnya membaca fenomena politik nasional sebagai pijakan untuk mengambil langkah-langkah antisipatif.
“2029 Sudah di depan mata. Fenomena politik nasional harus senantiasa menjadi persiapan kita untuk mencermati dan menyongsong Pemilu 2029. Kita harus menjadi satu kesatuan,” pesannya.
Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono yang akrab disapa Kanang juga menyuarakan hal senada. Dia menyebut bahwa tantangan Pemilu 2029 diprediksi jauh lebih kompleks dan berat dibandingkan pemilu sebelumnya.
Oleh karena itu, seluruh kader harus bekerja mulai sekarang. Tidak hanya menyiapkan mesin partai, tapi juga membangun kepercayaan publik melalui kerja-kerja nyata di tengah masyarakat.
“Tantangan kita di 2029 akan lebih berat. Kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin. Termasuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat dan meningkatkan elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Timur,” tegas Kanang.
Menurutnya, konsolidasi tidak hanya bersifat struktural, tetapi juga ideologis dan emosional. Kader harus kembali pada semangat perjuangan ideologis yang membumi: dekat dengan rakyat, hadir dalam solusi, dan konsisten dalam membela wong cilik.
“Kita harus jadi kekuatan besar yang terorganisir,” pungkas mantan Bupati Ngawi 2 periode itu. (yols/pr)