PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berencana untuk merelokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican karena sudah melebihi kapasitas (over capacity).
Hal itu terungkap saat tim dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) melakukan pendampingan di TPA yang berada di Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Rabu (6/8/2025).
Menurut Bupati Sugiri, TPA yang sudah berdiri selama 32 tahun itu menampung kapasitas hampir 120 ton setiap harinya. Selama ini, pengolahan sampah menjadi refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar limbah sudah menjadi solusi mengurangi sampah di TPA, namun hanya mampu diolah sebanyak 40 ton per hari.
Karena itu, Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu akan merelokasi TPA Mrican ke lahan milik Perhutani agar tidak over capacity.
“Hari ini kami sedang berproses dan kami didampingi KLHK agar ke depan cara kami pindah mulai dari di mana proses lindi, tempat sampah yang pertama, dan di mana sampah organiknya. Agar detail, biar nggak salah langkah,” ungkapnya.
Sampai saat ini, proses relokasi tersebut sudah mencapai 90 persen. Luasan lahan yang akan digunakan sekitar 9 hektare. Rencananya, relokasi akan dilakukan maksimal akhir tahun 2025.
“Kami sedang urus di KLHK, di kehutanan sudah selesai. Kami sudah anggarkan, tapi belum bisa eksekusi karena belanja modalnya jangan sampai salah pendapatan yang belum clear dengan perizinannya,” terangnya.
Kang Giri, sapaan akrabnya, juga mengakui, penumpukan sampah di TPA Mrican sudah menjadi problematika bersama-sama, tidak perlu menyalahkan siapapun. Kesadaran masyarakat paling penting diperlukan dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Dari masyarakat harus sadar betul sampah ini aib kita bersama-sama. Saya pingin di hulu dituntaskan, tidak buang sampah ke sungai atau di manapun,” terangnya.
“Kalau hulu (masyarakat) selesai, lalu hilir dituntaskan. Suatu ketika akan tiba suatu zaman Ponorogo bebas sampah selama masyarakat sadar serentak tidak hanya saya, tapi semua yang merasa memiliki Ponorogo,” tandasnya. (jrs/set)