PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meluncurkan buku bahasa Jawa “Pana Basa Jawa” di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Jumat (23/5/2025)
Buku Pana Basa Jawa merupakan buku pelajaran muatan lokal (mulok) Kabupaten Ponorogo yang diperuntukkan bagi siswa kelas 1 sampai 6 SD atau MI.
“Pana itu maknanya memahami, Jawa itu bahasa Jawa. Pana Basa Jawa berarti murid paham betul bahasa Jawa,” ujar Sugiri.
Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu mengungkapkan, melalui buku pelajaran mulok tersebut, siswa diharapkan bisa memahami bahwa Ponorogo memiliki dialek bahasa Jawa tersendiri yang berbeda daripada daerah lainnya.

“Kita dorong jadi budaya penting. Anak-anak harus paham ke depan, meskipun harus berbahasa Arab, Inggris, Indonesia, tapi bahasa Jawa harus tetap paham karena itu induk dari segala budaya yang lahir dari sini,” tegasnya.
Kang Giri, sapaan akrabnya, juga mendorong agar buku Pana Basa Jawa tidak hanya untuk siswa SD, namun juga siswa SMP.
“SMP kita dorong biar guru-guru SMP duduk bersama-sama merumuskan berbahasa Jawa yang baik, yang tidak bahasa Jawa ala daerah lain, tapi berbahasa yang dialektika Ponorogonya kental,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri, mengungkapkan bahwa buku tersebut disusun oleh 12 guru SD/MI se-Ponorogo.
“Kita dorong semua guru untuk bisa berkarya. Akhirnya, menghasilkan buku Pana Basa Jawa yang jadi mulok di Ponorogo. Tahun 2025 ini digunakan secara resmi di Ponorogo,” terangnya.
“Buku ini menitikberatkan dialektika Ponorogo. Bupati mengharapkan memakai bahasa Jawa silahkan, tapi penekanan bahasa Jawa di Ponorogo ki piye, sehingga punya karakter yang jelas,” tandasnya. (jrs/set)