JEMBER – Kepala Badan Panggulangan Bencana (Baguna) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Slamet Riyadi menginisiasi pedagang kaki lima (PKL) Kecamatan Tanggul dan Bangsal agar tidak terjerat pinjaman online alias pinjol.
Selama ini, para PKL itu menggunakan jasa bank perkreditan rakyat (BPR) simpan pinjam, dan pinjol guna mengatasi permodalan daganganya, meskipun beban bunga yang ditanggung sangat besar.
“Kapan mereka (PKL,red) akan untung jika setiap kali untung dagangannya digunakan membayar bunga bank. Bukannya malah untung justru mereka bunting,” kata Slamet Riyadi, Kamis (1/5/2025)
Untuk itu ke depannya sambung Slamet, dibentuknya koperasi Sejahtera Barokah Bersama (SBB) diharapkan menjadi alternatif bantuan permodalan para PKL.

Menurutnya, bunga ringan di koperasi SBB tak lagi menyengsarakan para PKL untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
“Sementara ini 120 PKL dari Kecamatan Tanggul dan Bangsal saja. Ke depan diharapkan PKL-PKL di Kecamatan lain yang terjerat pinjol juga akan mencontoh cara yang sama, karena bencana pinjol itu sama dengan bencana alam,” selorohnya.
Sekadar tambahan informasi, selain menginisiasi agar PKL tak terjerat pinjol, Slamet juga menghadirkan anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Suharto.
Di pertemuan itu, Slamet menerangkan bahwa keberadaan Suharto harus dimanfaatkan. Fungsi sebagai wakil rakyat dari FPDIP harus bisa menjadi penguat kelompok-kelompok marhaen untuk mendapatkan kesejahteraan lebih layak. (art/pr)