SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menyelenggarakan pemaparan inovasi dan program kepala dinas/badan, dan camat. Kegiatan ini sekaligus menjadi evaluasi penempatan jabatan ke depan bagi para pejabat, yang nantinya dipertahankan atau digeser ke tempat lain.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, ada 500 aparatur sipil negara (ASN) mengikuti seleksi ulang jabatan, dan 100 di antaranya akan langsung dia seleksi.
“Total itu ada 500 tapi yang selevel kabid, dan lurah saya berikan Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). Yang saya pegang itu selevel camat, kabag, sampai kepala dinas. Ada sekitar 100, dari jumlah itu 30 sebagai penantang baru, dan 70 itu petahana,” jelas Eri, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Pemaparan inovasi program pada Jumat (7/3/2025) merupakan pelaksanaan hari kedua. Ada empat kepala perangkat daerah memaparkan inovasi programnya, di antaranya RSUD Bhakti Dharma Husada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, dan Bagian Perekonomian.
Proses seleksi dengan pemaparan visi-misi diharapkan dapat tuntas dalam waktu sepekan, sesudah itu nantinya peserta yang ingin naik jabatan bisa melakukan sesi argumentasi terbuka menghadapi petahana.
“Contohnya ada yang ingin jadi Sekda, maka nanti mereka paparan visi-misinya, beradu argumentasi, di waktu yang sama, di jam yang sama. Nanti teman-teman media juga bisa hadir dan memberikan penilaian. Nah, nanti semuanya akan menilai. Baru setelah itu ada pengumuman, lalu pelantikan,” ujarnya.
Seleksi terbuka dan bisa disaksikan seluruh masyarakat langsung melalui kanal Youtube Bangga Surabaya bertujuan memastikan pejabat yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi yang baik.
“Hadirnya pemerintahan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Kalau pejabat itu tidak berinovasi, tidak berani, terus dia terus dalam zona nyaman, kapan masyarakat bisa merasakan hadirnya pemerintah. Jadi dengan lelang jabatan itu, saya tidak mau teori lagi. Tapi bisa praktik secara langsung, dan saya ingin mendapatkan orang-orang yang benar-benar bisa berjuang untuk rakyat,” papar Eri.
Dia pun menegaskan bahwa setiap perangkat daerah di Pemkot Surabaya harus siap bersaing, memiliki inovasi, dan komitmen. Kalau tidak maka harus siap tergeser dengan kandidat lainnya.
“Kalau nilai standar terlewati, silakan menjadi pejabat, kalau tidak mampu ya mohon maaf. Harus tergeser dengan yang lainnya,” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS