MAGETAN – Rapat dengar pendapat atau hearing antara DPRD Magetan dengan warga terdampak tambang gagal dilaksanakan. Pimpinan dewan yang sedianya memandu jalannya acara tidak hadir sebagaimana jadwal yang ditentukan.
Hearing semestinya mendengarkan pendapat berbagai pihak terkait dampak kewilayahan yang tidak dipulihkan atau reklamasi pasca-penambangan 2 tahun belakangan.
Warga terdampak dalam hal ini dari Desa Sumursongo dan Desa Sobontoro. Mereka didampingi para aktivis tergabung dalam Forum Rumah Kita.
Divisi Data dan Sumber Daya, Agus Pujiono mengaku telah mengirim surat permohonan untuk hearing sejak awal Januari. Kemudian mendapatkan balasan untuk hearing pada Kamis (13/2/2025).
“Itupun, setelah hadir di gedung dewan, hearing-nya gagal. Kami kecewa, pihak dewan yang mengundang tapi tidak ada yang muncul,” ujar Agus Pujiono.
Gagalnya hearing juga disesalkan anggota DPRD Magetan, Anggota DPRD Magetan dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrad Subyakto.
“Jujur ini menjadi beban moral bagi kita sebagai anggota dewan, yang salah satu tugasnya sebagai wadah aspirasi warga,” katanya.

Hendrad buru-buru minta maaf kepada warga soal ini. “Atas nama pribadi sebagai anggota dewan, saya menyampaikan permintaan maaf,” katanya.
Hendrad berharap pimpinan dewan membuat mekanisme terkait prosedur menerima ‘hearing’.
“Jangan berlarut-larut menanggapi aspirasi rakyat. Pimpinan dewan harus bisa menata prosedur surat-menyurat terkait hearing.”
“Ada klaterisasi mana persoalan yang harus cepat ditanggapi, atau sebaliknya. Termasuk, unsur pimpinan yang menerima aspirasi melalui hearing,” tandas Hendrad. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS