JOMBANG – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Wiwin Isnawati Sumrambah, menyoroti banjir yang merendam ratusan hektare sawah di Jombang.
Wiwin menilai pemerintah daerah setempat seharusnya lebih aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan normalisasi Sungai Afvoer Watudakon yang hingga kini belum terlaksana.
“Karena ini inti permasalahannya,” kata Wiwin, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, Wiwin mengungkapkan sosialisasi mengenai penggunaan asuransi pertanian di daerah yang rawan banjir harus segera dilaksanakan oleh pemda setempat.
“Ini adalah tugas pemerintah daerah,” tandas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melaporkan bahwa banjir telah merendam 530 hektare lebih lahan pertanian, dengan dampak terparah di Kecamatan Kesamben, yang mencapai 427 hektare.
Di beberapa desa, seperti Carangrejo dan Kedungmlati, petani bahkan terpaksa menanam padi hingga tiga kali dalam satu musim karena tanaman mereka sering terendam banjir.
Masyarakat menduga, banjir disebabkan oleh sungai yang terletak di sebelah utara sawah mereka, dan merasa kecewa karena upaya normalisasi sungai yang dijanjikan belum terlaksana.
Mereka berharap, agar sungai yang menyebabkan banjir segera dinormalisasi dan diperlebar untuk mengatasi penyempitan aliran dan penumpukan eceng gondok serta kangkung yang menghambat aliran air.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Moch Rony, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap areal yang terendam banjir.
Ia menjelaskan bahwa jika tanaman atau bibit padi mati akibat banjir, pemerintah daerah akan memberikan bantuan berupa 25 kilogram benih padi per hektar, meskipun proses pengadaannya memerlukan waktu.
“Kita ‘nggak’ punya stok. Harus melalui tahapan penyediaan dulu. Jadi setelah ini kami segera melakukan pengadaan barang, untuk menyiapkan itu,” kata dia.
Selain itu, Rony membeberkan, pemerintah desa juga dapat memberikan bantuan melalui Dana Desa (DD) untuk mengganti bibit padi yang tenggelam.
Ia juga mengimbau, bahwa masih ada program asuransi bagi petani untuk melindungi mereka dari kerugian akibat bencana seperti banjir. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS