MOJOKERTO – Pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 01, Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Idola) menyiapkan strategi jitu untuk mengolah dan memanfaatkan sampah rumah tangga jika memenangkan Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan Ikfina ketika melakukan kampanye di PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Rabu (16/10/2024).
Kehadiran Ikfina di perusahaan pengolahan dan pemanfaatan limbah di Bumi Majapahit ini disambut penuh antusias oleh ratusan karyawan.
Bersama Gus Dulloh, Ikfina berencana menerapkan sistem terintegrasi dalam pemerintahanya. Salah satunya berkolaborasi dengan perusahaan pengolahan limbah.
Menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu misi pasangan Idola.
“Ke depan kami (Pasangan Idola) akan fokus terhadap pengolahan sampah rumah tangga supaya lebih bermanfaat dan memberikan solusi atas penumpukan sampah di TPA kita,” terangnya.
Komitmen itu termasuk di dalamnya untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga.
Pengolahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga tersebut, lanjut Ikfina, bakal dibuat tersistem dan terpadu. Mulai tahap pengumpulan, pemilahan, daur ulang, sampai pemusnahan sampah yang tak bisa didaur ulang.
Pada tahap daur ulang dan pemusnahan, salah satu kolaborasinya dengan PT PRIA.
“Sistem kami buat lebih tertata skala kabupaten, seperti di Jepang, sampah diambil terjadwal setiap hari sesuai jenisnya, kita sesuaikan dengan budaya kita. Yang jelas kami akan bergerak menuju ke situ. Karena itu suatu bentuk perubahan perilaku,” jelasnya.
Untuk tujuan itu, Ikfina lantas meninjau langsung sistem pengolahan dan pemanfaatan berbagai jenis limbah di perusahaan tersebut.
Mulai dari sistem pembakaran atau insinerator, hingga pengolahan limbah menjadi batako.
Ikfina mengaku, sangat antusias ketika melihat insinerator milik PT PRIA yang pembakarannya mencapai suhu 1.200 derajat celcius.
Menurutnya, bakteri maupun virus dipastikan musnah pada suhu tersebut. Hanya saja, dibutuhkan teknologi mutakhir untuk mengolah dan memanfaatkan abu sisa pembakaran.
“Selama ini abu dikirim ke perusahaan pengolahan limbah yang mendapat legalitas dari pemerintah, di sana ditimbun. Kalau kita paham dan tahu ilmunya, saya yakin itu akan menjadi hal yang produktif. Ini tantangan kita ke depan bagaimana teknologi kita tingkatkan,” papar Ikfina.
Dia lantas memantapkan niatnya untuk menuntaskan permasalahan sampah di Kabupaten Mojokerto, dengan meminta dukungan dan restu dari para pekerja pabrik pengolah sampah.
“Berikan restu kepada saya dan Gus Dulloh, kami berdua akan melanjutkan tugas kembali menjadi bupati dan wabup Mojokerto atas restu, dukungan dan perjuangan Anda semua,” harap Ikfina.
“Maka saya minta tolong anda semua bersama keluarga tanggal 27 November coblos nomor 1,” pungkasnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS