SUMENEP – Ribuan penonton memadati jalur lintasan Madura Ethnic Carnival (MEC) dari start Labang Mesem Keraton Sumenep hingga finish di area Taman Potre Koneng, Sabtu (21/9/2024) malam.
Para penonton tampak antusias menyaksikan beragam kreativitas peserta dalam merancang kostum bernuansa seni dan budaya. Mengusung tema “Keris”, MEC menampilkan panorama budaya dalam balutan busana kreatif.
“MEC yang diinisiasi Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) ini sebagai salah satu media untuk anak-anak muda yang memiliki kecintaan di bidang fashion agar menampilkan kreativitasnya melalui kostum bernuansa seni dan budaya,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, di sela pembukaan MEC.
Fauzi berharap, MEC mampu melahirkan desainer muda berbakat. Pada ajang itu, setiap peserta harus mampu menuangkan kreasi ide-idenya menjadi kostum yang menarik sesuai dengan tema.
“Kami mengharapkan MEC ini berkelanjutan setiap tahun dan kegiatannya lebih meriah dengan menampilkan berbagai seni dan budaya masyarakat,” tuturnya.
“Mudah-mudahan MEC juga bagian dari mempromosikan potensi Kabupaten Sumenep kepada masyarakat luar, utamanya objek wisatanya,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Ketua KJS, M. Hariri, menyatakan bahwa pihaknya memprogramkan MEC sebagai agenda tahunan dengan tema yang berbeda setiap tahun.
“Yang jelas, MEC merupakan kegiatan tahunan KJS dengan tema berbeda setiap tahun,” ujarnya.
Peserta yang berpartisipasi dalam MEC sebanyak 85 orang, berasal dari empat kabupaten di Madura dan delapan kabupaten/kota di Jatim dan Jateng.
“Mereka mengikuti MEC sebagai penghargaan terhadap warisan budaya keris yang dikreasi agar bisa menampilkan kostum terbaik,” terangnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS