Minggu
26 Oktober 2025 | 11 : 22

Pemkab Ponorogo Beri Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja Rentan

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-18072024

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo terus berusaha dalam memberikan perlindungan kepada warganya. Kali ini, ribuan pekerja rentan, seperti tukang sayur obyok, kuli panggul, pedagang, mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Mereka akan mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan kematian. Pemerintah pun akan membayarkan iuran sebesar Rp16.800 per orang yang wajib dibayarkan setiap bulan.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan bahwa melalui upaya ini sebagai amanat untuk melindungi rakyat yang tertuang dalam Undang-Undang.

“Melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia itu adalah amanat Undang-Undang,” ujar Bupati Sugiri usai menyerahkan secara simbolis kartu jaminan BPJS Ketenagakerjaan di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Rabu (17/7/2024).

Dengan begitu, mereka akan lebih nyaman dan tidak perlu khawatir. Pemerintah pun juga merasa ayem. “Tugas seorang bupati membuat masyarakat tidak was-was, tidak khawatir, ayem. Kalau kemudian sudah terjamin BPJS Ketenagakerjaan, maka kami agak merasa ayem,” jelasnya.

Dengan pendaftaran para pekerja rentan ke BPJS Ketenagakerjaan, mereka akan mendapatkan jaminan apabila suatu saat mengalami risiko yang buruk. Apabila hal itu terjadi, maka anak-anak dari pekerja rentan yang mengalami kecelakaan kerja tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

“Keluarga yang ditinggalkan bisa hidup dan meneruskan mimpi-mimpi ayahnya atau ibunya. Yang paling penting adalah bagaimana problem kecil-kecil, misalnya sekolah, yang tidak dianggap sederhana bisa terjawab dan bisa membuat enteng,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ponorogo, Suko Kartono, menyampaikan bahwa sampai saat ini, ada 7.654 warga Ponorogo yang mendapatkan perlindungan kerja dari Pemkab. Ada 2.651 pekerja rentan. Sedangkan pada tahun 2023, sebanyak 5.014 petani tembakau juga pernah mendapatkan perlindungan yang sama.

“Totalnya 7.654. Yang 5.014 karena sudah ada yang meninggal sehingga tinggal 5.003. Kemudian tambahannya 2.651, sehingga jumlahnya ada 7.654,” ujar Suko.

Suko menyebut, pihaknya menargetkan ada 20 ribu lebih pekerja rentan yang mendapatkan perlindungan kerja di akhir tahun 2024. “Jadi, mereka ini yang tidak menerima upah (bukan dari perusahaan). Kalau mereka kecelakaan siapa yang melindungi? Ya pemerintah,” tandasnya. (jrs/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila bagi Generasi Muda di Srengat Blitar

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, menggelar kegiatan sosialisasi ...
LEGISLATIF

Noto Utomo Sosialisasi Perda, Perusahaan Wajib Serap 60 Persen Naker Gresik

GRESIK – Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik masih menuai protes. Hal itu terungkap dalam kegiatan ...
EKSEKUTIF

Seminar, Bupati Ony Paparkan Kondisi Pendidikan Kabupaten Ngawi

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menjadi salah satu pembicara dalam sarasehan pendidikan yang digelar PGRI ...
LEGISLATIF

Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi PDI Perjuangan Bojonegoro Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi

BOJONEGORO – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan ...
LEGISLATIF

Pastikan Tak Lagi Jadi Beban APBD, Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Pansus BUMD

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mendorong pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kota Malang Dorong Partisipasi Semua Elemen Sukseskan Program MBG

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mendorong partisipasi dan kolaborasi bersama ...