SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) menyilakan warga yang ingin menyampaikan uneg-unegnya perihal pembangunan dan kemajuan kota. Termasuk terkait kebijakan Pemkot Surabaya serta cara kepemimpinannya bersama Wawali Whisnu Sakti Buana.
“Kalau ada yang ingin disampaikan kepada kami, tidak usah ragu untuk menegur kami. Ini program pembangunan kita juga sudah bisa diakses lewat handphone,” kata Risma, di sela pesta rakyat di Taman Surya Surabaya, kemarin.
Risma juga menyinggung tentang tidak adanya kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), beras untuk warga miskin (Raskin) juga mengupayakan agar jenjang pendidikan menengah (Dikmen) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tetap dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Hal ini sebagai upaya agar biaya sekolah tetap gratis seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kita berjuang sama-sama agar SMA/SMK supaya tetap dikelola Pemkot dan gratis. Insya Allah bisa,” ujarnya.
Wali kota yang menjabat periode kedua ini juga menegaskan bahwa pada pertengahan tahun ini, pemkot akan memperbanyak beasiswa untuk anak-anak di Surabaya. Harapannya, lanjut dia, tidak ada lagi alasan anak-anak di Surabaya tidak sekolah.
“Walaupun bapaknya tukang becak dan ibunya pembantu rumah tangga, anak-anaknya harus bisa jadi sarjana,” kata wali kota yang diusung PDI Perjuangan saat Pilkada 2015 lalu.
Senada, Whisnu mengatakan, apa yang disampaikan terkait pendidikan, beasiswa dan juga menjamin tidak ada kenaikan PBB, bukan lagi berupa kampanye. Menurut dia, hal ini sebagai awal perjuangan Risma-Whisnu setelah dilantik.
“Kita wujudkan bersama-sama. Kita ingin lihat, ke depan Surabaya semakin diperhitungkan di kancah nasional dan internasional,” ujar wawali yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Pesta rakyat di depan Balai Kota Surabaya ini digelar usai pelantikan Risma-Whisnu di Gedung Negara Grahadi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS