BANYUWANGI – Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo berkomitmen mengentaskan kemiskinan, mempermudah akses pendidikan, hingga memberantas korupsi kolusi dan nepotisme alias KKN.
Dia pun mengajak masyarakat Banyuwangi yang hadir memenuhi lokasi Hajatan Rakyat di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Kamis (8/2/2024) untuk memenangkan paslon Ganjar-Mahfud di Jawa Timur.
“Siapa yang pengen jadi bupati angkat tangan, siapa yang pengen jadi TNI angkat tangan, siapa yang pengen jadi pengusaha angkat tangan, siapa yang pengen jadi seniman angkat tangan, insya Allah semuanya akan bisa. Tapi pendidikannya harus baik, tapi aksesnya harus mudah, makanya kenapa Ganjar-Mahfud punya program satu keluarga miskin satu sarjana,” kata Ganjar.
Namun, ujarnya, upaya tersebut dapat terhambat jika dana negara yang dibutuhkan untuk rakyat malah dikorupsi. Untuk itu, pemberantasan KKN di negeri ini harus menjadi komitmen bersama.

“Siapa yang setuju korupsi diberantas, siapa yang setuju KKN disikat, siapa yang setuju pemerintah ini harus bersih. Pak Mahfud pendekar hukum, beliau tidak akan kompromi terhadap mereka yang melakukan korupsi, tidak akan kompromi kalau ada yang melakukan KKN, setuju!” jelas dia.
“Maka bapak ibu, di Banyuwangi ini kita akan berjanji, di Banyuwangi ini kita akan menyatukan hati, dan di Banyuwangi ini kita akan memenangkan pemilu 2024 nanti. siap? Yang sudah siap memenangkan di 14 Februari angkat salam metalnya, angkat salam metal tinggi-tinggi. Angkat salam metal tinggi-tinggi,” sambungnya.
Ganjar pun berpesan pada tiga hal kepada masyarakat Banyuwangi, yakni untuk mendekati masyarakat, mendengarkan suaranya, dan ajak semua untuk mereka memilih paslon nomor urut tiga.
“Dan saya juga yakin seyakin-yakinnya, TNI-Polri, ASN, dan penyelenggara pemilu pasti semuanya akan bisa netral. Akan bisa netral semuanya. Maka saya ingin menyuarakan kepada masyarakat Banyuwangi, saya ingin dengarkan. Apakah saudara sudah siap menggunakan hak pilihnya? Saya tanya yang ada di sini, apakah saudara-saudara takut intimidasi? Apa yang akan saudara lakukan kalau ada ancaman? Apa? Apa?” tanya Ganjar.

“Lawan,” sahut massa pendukung. Terlebih, sambung Ganjar, semua pihak baik itu tokoh agama, ulama, bahkan pihak kampus telah berbicara serta mengingatkan agar demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik, maka rakyatlah harus mengawal.
“Dan saya yakin betul warga Banyuwangi dan sekitarnya akan mengawal pemilu dengan baik. Terima kasih, salam saya untuk keluarga, insya Allah kita bersama rakyat untuk memenangkan pemilu nanti. Coblos nomor berapa?” tanya Ganjar lagi.
“Tiga!” sahut massa. Dalam kesempatan itu, dia juga mengulas seringnya masyarakat sakit hati lantaran pemimpin diberi kepercayaan namun melanggar amanah.
“Saya dan Pak Mahfud keliling Indonesia, sering kali mendengar apa yang menjadi keluhan dari masyarakat. Ketika kami bertemu dengan para pelaku UMKM, jeritan mereka sebenarnya mirip dengan seperti apa yang disampaikan. Pak Ganjar, apakah UMKM kami bisa naik kelas dan bisa ekspor, jawaban adalah bisa,” tutur Ganjar.

Ganjar menegaskan, UMKM butuh peningkatan kapasitas alias pelatihan di samping pentingnya akses permodalan dan pendampingan. Mahfud Md pun meski jabatannya Menkopolhukam, bukan berarti tidak mengikuti perkembangan ekonomi.
“Beliau mendengarkan satu per satu apa yang ada, dan ketika amanah sebagai gubernur diberikan kepadanya saya di Jawa Tengah, UMKM-nya sudah ekspor ke osaka, UMKM sudah ekspor ke Belgia, UMKM sekarang sudah jualan di Prancis, karena kita mendampingi mereka, memberikan pendampingan dan akses permodalan. Maka Insyallah Ganjar-Mahfud juga akan membawa itu,” jelas dia.
Selain itu, Ganjar juga mengulas pertemuannya dengan nelayan di berbagai daerah. Dia pun menanyakan permasalahan yang dialami, salah satunya bahan bakar atau BBM.
“Rasanya kuota BBM untuk nelayan, apalagi nelayan kecil mesti diperhatikan, alat tangkapnya diperhatikan, dan pada saat saya ada di Lampung mereka menyampaikan, Pak Ganjar perizinannya tolong dipermudah, penjualannya bisa gampang, harganya bisa terjangkau, dan itulah pekerjaan satset yang bisa kita lakukan,” ungkapnya.

Tidak ketinggalan keluhan dari seniman. Sebagai anak muda yang peduli pada seni dan budaya bangsa, lanjut dia, dalam debat terakhir pun telah disampaikan agar pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk menjaga ketahanan budaya Indonesia.
“Apa ketahanan budayanya itu, tindak tanduk perilakunya baik, apa itu, etika yang baik, apa itu, penghormatan kepada orang tua dan guru-guru kita, apa itu, budi pekerti, di samping kemudian ada seni-seni yang muncul termasuk dua MC ini yang juga seniman, maka mereka menyampaikan kepada kita, bapak kalau birokrasi pemerintah menghambat perkembangan seni dan budaya Indonesia apa yang dilakukan?” kata Ganjar.
“Buat Ganjar-Mahfud tidak sulit, pemerintah atur pemerintah fasilitas seniman dan budayawan yang langsung melaksanakannya, satset, itu yang bisa kita kerjakan. Maka insya Allah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini, agar kita lagi-lagi saya ceritakan, seringkali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara seringkali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat,” tukasnya.
Ganjar menyatakan, model pemimpin seperti itu mesti dibereskan dan mata rantainya diputus. “Maka dengan pendidikan yang baik maka kita harapkan seluruh rakyat Indonesia termasuk panjenengan punya hak yang sama dengan kita semuanya. Anda juga bisa jadi apapun,” tandas Ganjar. (ars/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS