PONOROGO – Ribuan massa tampak memadati Alun-alun Ponorogo. Mereka adalah peserta upacara Hari Santri Nasional (HSN) yang terdiri atas perwakilan berbagai pondok pesantren, madrasah, organisasi pelajar dan mahasiswa, serta perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri.
Juga hadir jajaran Forkopimda, organisasi perangkat daerah (OPD), para ulama serta tokoh masyarakat dari organisasi NU, Muhammadiyah, dan LDII.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang bertindak sebagai pembina upacara, menyampaikan amanat dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Di antaranya, beberapa pesan untuk para santri dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Pertama, kaum santri harus memberi contoh teladan bagi masyarakat. Pemahaman agamanya harus diaplikasikan ke dalam tingkah laku bersama-sama,” ujar Bupati Sugiri.
Lebih lanjut, keterlibatan santri dalam membangun negeri akan menjadikan Indonesia yang teduh dan beradab. Karena itu, santri siap untuk berjihad dan merawat jagad.
“Keterlibatan ponpes terhadap apapun di pemerintahan bagian yang terpenting untuk diajak bersama-sama. Terutama memperbaiki kualitas generasi ke depan,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Seperti diketahui, dalam memperingati Hari Santri Nasional, Pemkab Ponorogo menyiapkan berbagai agenda, di antaranya, khotmil Qur’an, hadroh santriwati, wayangan santri, dan jalan sehat. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS