Selasa
26 November 2024 | 8 : 35

Jokowi: Tinggalkan Kultur yang Penuh Kepalsuan dan Kemunafikan

pdip-jatim-perayaan-natal-nasional

pdip-jatim-perayaan-natal-nasionalJAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sudah saatnya bagi Bangsa Indonesia untuk bergerak meninggalkan kultur yang penuh kepalsuan, semu, kemunafikan, hanya mementingkan diri sendiri, dan kurang berbagi dengan sesama.

Saat menghadiri peringatan Natal Nasional yang diselenggarakan di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang, Senin (28/18), Presiden Jokowi menegaskan, merayakan Natal berarti menjalankan revolusi karakter, revolusi mental. Karena inti dari revolusi karakter dan mental adalah menjadi manusia baru yang lebih disiplin, lebih produktif, lebih optimis, dan lebih bekerja keras.

Presiden menyampaikan rasa syukurnya karena Natal kali ini bangsa Indonesia, khususnya umat Kristiani diingatkan akan pemahaman keluarga yang tidak terbatas pada keluarga inti. “Tetapi juga keluarga lain dalam satu kesatuan bangsa Indonesia, dalam satu kesatuan umat Tuhan,” ujar Presiden.

Untuk itu, menurut Presiden, kita mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik, saling memberi api dan air, saling tolong-menolong, saling gotong royong. “Api ‘ata ‘ola hege, air ‘ata ‘ola neni,” kata Presiden seraya mengutip sepenggal pepatah masyarakat NTT.

Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa kita bersyukur merayakan Natal dalam keluarga Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika dimana leluhur bangsa Indonesia telah membuat ikrar satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dan bukan satu agama.

Warisan asli Nusantara, spirit Bhinneka Tunggal Ika itu, menurut Presiden harus dirawat agar cita-cita bersama mewujudkan Indonesia sejahtera, adil, berdaulat terus menggema dalam sukma dan kalbu bangsa Indonesia.

“Pancasila harus menjadi habitus bangsa dalam menjalankan iman, harapan, dan kasih,” tegas Presiden.

Kepada umat Kristiani, Presiden Jokowi mengatakan, perayaan Natal harus membawa perubahan sikap mendasar dalam kehidupan bersama sebagai bangsa.

“Jangan sampai Natal hanyalah seremonial belaka tanpa perubahan sikap mendasar,” lanjut Presiden.

Mengutip pesan Paus Fransiskus, Presiden Jokowi mengatakan, Natal tanpa pembaharuan dan perubahan perilaku hanyalah sekadar sandiwara. Natal harus membawa komitmen kepada bangsa dan negara.

“Kita harus kerja keras. Kita bagerik kita baeng pili. Kita bekerja, kita mendapat hasil. Indonesia harus semakin makmur, Indonesia harus sejahtera, Indonesia harus damai dan Indonesia harus penuh suka cita,” ujar Presiden.

Presiden juga mengutip pernyataan Uskup Soegijopranoto yang mengatakan bahwa urusan Indonesia lebih jujur, lebih adil, dan lebih sejahtera adalah tugas kita semua termasuk Umat Kristiani Indonesia. (setkab)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...