Kamis
15 Mei 2025 | 6 : 38

60 Bayi di Takeran Alami Stunting, Diana Sasa Ajak Kader Posyandu Gencarkan Sosialisasi Pentingnya ASI

IMG-20220619-WA0074_copy_1200x676_1

MAGETAN – Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih mengajak para kader Posyandu untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat ihwal manfaat Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi.

Ajakan disampaikan wakil rakyat dari PDI Perjuangan yang akrab disapa Diana Sasa tersebut, menyusul puluhan bayi di Magetan yang mengalami gangguan tumbuh kembang.

“Saat ini, di Kecamatan Takeran, ada 60 bayi yang mengalami stunting,” ungkap Diana Sasa dalam acara Sosialisasi Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Daerah pangan dan Propinsi Jawa Timur, di Ruang Pertemuan Desa Kerang Kecamatan Takeran, Minggu (19/6/2022).

Peserta sosialisasi dari berbagai unsur. Kader Posyandu, pihak Dinas kesehatan Magetan, tokoh masyarakat, perangkat dan kepala desa setempat, serta para kader PDI Perjuangan dari PAC Takeran dan Pengurus Ranting. 

Pada kesempatan itu Diana Sasa menjelaskan stunting sebagai bagian dari bidang kesehatan menjadi salah satu indikator negara maju.

“Ada dua Indikator sebagai negara maju, yaitu kesehatan dan pendidikan yang baik,” cetus Diana Sasa.

Menurut Diana Sasa, jika bidang kesehatan baik, maka semua masyarakat juga akan baik. Demikian juga jika bidang pendidikan baik, maka masyarakatnya akan pintar. Sehingga, negara akan semakin maju karena rakyatnya sehat dan cerdas pola pikirnya.

Kembali pada persoalan stunting. Dijelaskan Diana Sasa, stunting adalah kondisi serius gangguan tumbuh kembang pada anak.

Adapun tanda-tandanya yakni tinggi badan di bawah rata-rata, tubuhnya tidak bertumbuh-kembang dengan baik sesuai usianya dalam waktu lama. Hingga akhirnya diikuti gangguan kecerdasan pada anak dikarenakan kurang gizi kronis.

Kondisi tersebut, lanjut dia, dipicu beberapa faktor mulai dalam kandungan ibu yang meliputi infeksi pada kehamilan, kekurangan gizi atau malnutrisi pada ibu hamil, serta gizi yang tidak optimal pada bayi dari sejak lahir.

Adapun untuk mencegah terjadinya stunting, Diana Sasa mengajak para kader posyandu dan berbagai pihak untuk menggencarkan sosialisasi perihal manfaat ASI bagi bayi  salah satunya mencegah terjadinya stunting.

“ASI diberikan kepada bayi idealnya dari usia nol sampai dua tahun,” katanya.

Apalagi, imbuh Diana Sasa, saat ini, Kabupaten Magetan termasuk 3 kabupaten di Jawa Timur yang konsumsi ASI-nya rendah. “Hal ini dapat diartikan ada masalah,” ujar Sasa.

Untuk itu, Sasa mengharapkan kepada kader Posyandu dan semua stakeholder lebih menggencarkan manfaat Asi pada kesempatan apapun. Harapannya ke depan, khususnya di Kecamatan Takeran akan 0 (nol) stunting. (rud/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Warga Keluhkan Mafia Pertanian, Komisi B DPRD Tulungagung Bakal Perketat Pengawasan

TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung siap memperketat pengawasan terkait adanya keluhan masyarakat ...
KRONIK

Pimpin Sidang Parlemen OKI, Puan: Islam Miliki Modal Jadi Kekuatan Baru Dunia

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin sidang Komite Umum (General Committee) Parliamentary Union of the OIC ...
KRONIK

Depo Sampah Telang Dikeluhkan Warga, Bupati Lukman Gerak Cepat Lakukan Ini

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung kondisi depo sampah di pinggir Jalan Raya Telang, ...
EKSEKUTIF

Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Mas Ipin Lantik 992 ASN Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK – Bupati TmMochamad Nur Arifin melantik 992 orang aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Trenggalek ...
KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...