JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebut empat nama yang masuk bursa cawapresnya. Keempat nama kandidat tersebut, yakni Mahfud MD, TGB Zainul Majdi, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar.
“Dia masuk,” kata Jokowi kepada wartawan, saat ditanya soal nama Mahfud MD, di kampus ABN NasDem, Jakarta Senin (16/7/2018). Menurut Jokowi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu bagus sebagai cawapres.
Jokowi juga menyebut Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi masuk dalam bursa cawapresnya. Nama lain yang masuk daftarnya adalah Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Sebelumnya Jokowi sudah mengumumkan satu nama bakal cawapresnya. Dia menyebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Sudah ada lima nama di kantong saya, termasuk Cak Imin,” kata Jokowi saat meninjau venue di komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7/2018).
Jokowi masih menggodok nama-nama cawapres yang sudah dia kantongi. Pertemuan dengan ketua partai, menurutnya, hampir setiap hari dilakukan secara tertutup.
“Sekali lagi saya sampaikan itu masih digodog biar matang. Kalau matang itu nanti enak untuk semuanya,” katanya.
Dia meminta pendukungnya mengerti jika banyak nama yang masuk daftar cawapres. “Kantongan saya itu tidak hanya satu. Kantongan luar ada, dalam ada, kantong celana ada, di kanan dan kiri. Kantongan belakang juga ada,” ujarnya sambil menunjuk masing-masing letak kantung di jas dan celananya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira meyakini partai politik koalisi pendukung Jokowi tetap solid, meski nantinya nama cawapres yang dipilih Jokowi tak sesuai dengan ekspektasi para parpol koalisi.
Keyakinan tersebut menurutnya didasari karena barisan pendukung Jokowi memiliki komitmen untuk bersama-sama membangun negara.
Kondisi saat ini, jelas dia, sama dengan yang terjadi pada Pemilu 2014 lalu, di mana pada akhirnya parpol pendukung sepakat dengan keputusan akhir cawapres yang dipilih Jokowi.
“Semua partai berdialog. Kita yakin koalisi akan tetap solid karena dibangun atas dasar komitmen membangun negara seperti pada Pilpres 2014 lalu,” kata Andreas. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS