LAMONGAN – Anggota Komisi B DPRD Lamongan dari Fraksi PDI Perjuangan, Ir Supono, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (pemkab) Lamongan dalam upaya penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit ternak sapi di Lamongan.
Sehingga, disebutkan Supono, terdapat 30 persen atau 50 ternak sapi sudah menunjukkan tanda-tanda kondisi membaik dari 153 ekor yang terjangkit PMK. Bahkan sesuai data di lapangan, ternak sapi tersebut dalam masa pemulihan.
“Tentunya, kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkab dalam menangani wabah PMK di Lamongan,” ujar Supono yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan, Jumat (13/5/2022).
Tak hanya itu langkah yang dilakukan Pemkab Lamongan juga mendapat apresiasi darinya karena sudah mensosialisasikan ke peternak sapi di beberapa wilayah yang terjangkit wabah PMK.
“Seperti yang dilakukan di Desa Soko, Kecamatan Tikung, Kamis (12/5/2022) kemarin. Yakni mengajak peternak untuk menyemprotkan desinfektan secara mandiri ke masing-masing kandangnya,” katanya.
Tak hanya itu saja, Supono juga mengapresiasi, langkah penutupan pasar hewan untuk sementara waktu yang dilakukan Pemkab Lamongan.
“Ini langkah yang strategis dalam menaggulangi dan waspada terhadap wabah PMK. Selain itu Pemkab juga melakukan pemusnahan terbatas dengan memotong hewan dan isolasi hewan terinfeksi PMK,” tuturnya.
Untuk diketahui bahwa, saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan juga membuka hotline tanggap darurat bagi masyarakat yang hewan ternaknya mengalami gejala wabah PMK.
Namun, anggota Komisi DPRD Lamongan ini mengaku, tetap memanggil Disnakeswan Lamongan terkait wabah PMK tersebut.
“Intinya bagaiamana bisa mengatasi secara cepat wabah PMK ini agar tidak semakin meluas. Sambil menunggu vaksin untuk wabah ini,” pungkas Supono. (mnh/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS