Sabtu
22 November 2025 | 1 : 16

Akhiri Debat dengan Bahasa Madura, Fauzi: Komitmen Lestarikan Kearifan Lokal

pdip-jatim-fauzi-debat-2

SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, menggelar debat putaran kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) di hotel Utami, Senin (23/11/2020) malam.

Ada yang berbeda pada gelaran debat kali ini, di mana dalam sesi terakhir, pasangan cabup-cawabup wajib menggunakan bahasa Madura.

Usai debat, Cabup nomor urut 01, Achmad Fauzi menyampaikan apresiasinya tentang segmen menggunakan bahasa Madura. Menurutnya, penyertaan bahasa Madura sangatlah penting, yakni sebagai upaya melestarikan kearifan-kearifan lokal dengan bahasa ibu.

Baca juga: Menangkan Fauzi-Eva, PDIP Sumenep Solidkan Mesin Partai

“Debat kedua ini tentu sangat memberikan edukasi, mendorong kita untuk menggunakan bahasa Madura. Ini tentu sangat penting untuk Sumenep ke depan,” kata Achmad Fauzi, Senin (23/112020) malam.

Ketua DPC PDIP Perjuangan Sumenep itu berpendapat, bahwa bahasa Madura sangat elok untuk tetap dilestarikan.

“Intinya saya mengapresiasi kepada KPU yang sudah mengkonsep acara ini dengan menggunakan bahasa Madura. Paling tidak memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk mencintai bahasanya sendiri, yakni bahasa daerah,” sambungnya.

Pria yang karib disapa Bang Uji itu mengajak masyarakat Sumenep untuk tetap mencintai dan melestarikan bahasa Madura secara utuh. Mengingat, bahasa daerah di kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut lebih halus dibandingkan tiga kabupaten lainnya.

Pada debat kedua ini, mantan Bupati Sumenep, KH. Ramdlan Siradj yang menyaksikan langsung debat publik, memberikan support kepada calon yang didukungnya, yakni Achmad Fauzi yang pada pilbup kali ini berpasangan dengan Nyai Hj. Dewi Khalifah atau Nyai Eva.

“Saya sebagai orang yang pernah berkhidmat untuk Kabupaten Sumenep ini menilai pasangan Fauzi – Eva lebih memberikan harapan kepada Sumenep ke depan,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, ini.

Menurutnya, komitmen Achmad Fauzi yang ingin melanjutkan dan meningkatkan program kepemimpinan Bupati Sumenep sebelum-sebelumnya dinilai sebagai hal positif.

“Pada prinsipnya, kepemimpinan itu adalah estafet. Makanya, pemimpin-pemimpin sebelumnya telah melakukan upaya-upaya yang terbaik. Tinggal bagaimana hal-hal yang mungkin kurang, itu disempurnakan. Dikembangkan. Makanya saya menganggap, di Pak Fauzi ini lebih memberikan harapan untuk Sumenep ke depan,” tegasnya.

Pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep akan berlangsung pada 9 Desember 2020. KPU Sumenep beberapa waktu lalu telah menetapkan dua pasangan calon. Dua pasangan calon itu masing-masing ialah Achmad Fauzi – Nyai Hj. Dewi Khalifah nomor urut 1, dan Fattah Jasin – KH. Ali Fikri nomor urut 2. (set)

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Serap Aspirasi Masyarakat, Darul Komitmen Kawal hingga Pembahasan

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, melaksanakan reses Masa Sidang I Tahun ...
LEGISLATIF

Fuad Benardi Dorong Generasi Muda Jadi Lini Terdepan dalam Pembangunan Kota Pahlawan

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Fuad Bernardi, mengajak generasi muda untuk menjadi ...
LEGISLATIF

Bina Toleransi, Komisi D DPRD Lumajang Rapat Bersama Perwakilan Umat dari Berbagai Agama

LUMAJANG – Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang melaksanakan Rapat Kerja dalam rangka meningkatkan sinergi dan ...
LEGISLATIF

Reses Donny Bayu, Petani di Ngambon Keluhkan Ketersediaan Solar

BOJONEGORO – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Donny Bayu Setiawan, menggelar pertemuan dalam rangka ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Tunda Pembahasan Pengadaan Gerobak Mlijo Cinta, Candra: Data Penerimanya Belum Jelas

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto minta program pengadaan gerobak ‘Mlijo Cinta’ untuk UMKM ...
KRONIK

Kunjungi Pondok Pesantren Al-Amin, Hj. Ansari PDIP: Terima Kasih Para Guru

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Hj. Ansari, mengaku serasa kembali ke masa lalu saat menginjakkan ...