SURABAYA – Instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait ketahanan pangan nasional bakal dilaksanakan di Jawa Timur.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menegaskan komitmen partainya dalam mengoptimalkan penanaman tanaman pokok pendamping beras sebagai bentuk kedaulatan pangan.
“Tanaman pokok pendamping beras ini penting dalam rangka menuju swasembada pangan. Kita harus sadar bahwa ketergantungan pada beras tidak bisa terus dipertahankan, apalagi pencapaian swasembada dalam jangka pendek belum tentu bisa tercapai,” ujar Ony dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (27/5/2025).
Baca juga: Dukung Pelatihan AI, Saifudin Zuhri: Bukan Sekadar Tren, tapi Kebutuhan Strategis Pemerintahan
Menurutnya, PDI Perjuangan telah menerima instruksi langsung dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar seluruh kader, baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif, turut menggerakkan upaya penanaman sepuluh jenis tanaman alternatif pengganti beras. Seperti jagung, singkong, dan sorgum.
“Semua itu adalah sumber karbohidrat yang bisa menjadi pengganti beras. Jadi pokoknya harus. Urusan pangan dan energi harus menjadi ranah kedaulatan nasional yang nyata,” tegasnya.
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim ini juga menyoroti pentingnya keberagaman asupan gizi bagi masyarakat.
“Kebutuhan nutrisi tubuh itu macam-macam. Tidak hanya karbohidrat, tapi juga lemak, protein dan lainnya. Karena itu, PDI Perjuangan juga mendorong adanya ketahanan mikro, termasuk dari hasil pertanian sayur, peternakan ayam, dan lainnya,” jelas Ony.
Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan Tuban-Bojonegoro ini juga menyinggung peran penting urban farming atau pertanian kota sebagai langkah konkret untuk membangun kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sekaligus mendukung ketahanan pangan.
“Urban farming menyadarkan kita bahwa lingkungan harus dijaga. Dan dari situ kita bisa mulai mengembangkan kemandirian pangan skala rumah tangga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengintruksikan kadernya di eksekutif dan legislatif untuk mengembangkan sepuluh jenis tanaman pokok pendamping beras, sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan.
Sementara itu, daftar tanaman ini mencakup berbagai jenis umbi-umbian, serealia lokal, hingga tanaman tropis yang telah lama menjadi bagian dari budaya pangan masyarakat, namun belum dioptimalkan secara maksimal dalam skema produksi pangan nasional.
Jagung, singkong, dan ubi jalar misalnya, adalah komoditas yang sudah sangat akrab di masyarakat Jawa Timur dan memiliki nilai gizi tinggi, terutama sebagai sumber karbohidrat alternatif. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS