Rabu
12 Maret 2025 | 11 : 38

Whisnu Wacanakan Kartu Warga Surabaya

PDIP-Jatim-Wisnu-SB-24052021

SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyoroti buruknya pelayanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Sebab, dalam penerapannya di lapangan, masih banyak warga yang tak bisa berobat dengan leluasa akibat rumitnya pelayanan.
Menurut Whisnu, kendala yang dialami pemegang BPJS Kesehatan di antaranya untuk operasi tidak bisa, obatnya tidak ada, dan tidak bisa digunakan untuk semua rumah sakit. Terbaru, ungkapnya, sebanyak 13 personel Satpol PP yang mengalami kecelakaan tergulingnya kendaraan dinas, dalam pengobatannya ternyata tak bisa menggunakan BPJS.
“Mobil Satpol PP numplek, dan 13 petugasnya luka, gak bisa diobati pakai BPJS. Dulu langsung bisa dirawat di kelas tiga rumah sakit dan gratis,” kata Whisnu, kemarin.
Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menambahkan, dengan adanya berbagai persoalan itu, serapan dana BPJS yang dibayar Pemerintah Kota Surabaya tak optimal. Padahal, pelayanan kesehatan melalui BPJS tersebut, seluruhnya gratis.
Pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat agar mengevaluasi kinerja BPJS. Dia juga menyatakan, jika BPJS tidak bisa profesional mengelola asuransi, sebaiknya dilakukan lelang terbuka melibatkan pihak swasta yang kompeten namun menawarkan biaya yang murah daripada BPJS.
Untuk mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan menggandeng BPJS Whisnu mewacanakan  untuk mengeluarkan kartu kesehatan yang diberi nama Kartu Warga Surabaya. “Lewat BPJS, Pemkot bisa keluarkan kartu kesehatan. Dan itu tidak langgar aturan,” terangnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengonsep pembuatan kartu kesehatan masyarakat tersebut bersama DPRD. “Sebenarnya  sudah lama. Tapi kita konsep kembali dengan DPRD,” ujar Whisnu.
Pemkot Surabaya, imbuh Whisnu, memiliki anggaran yang cukup untuk pelayanan kesehatan masyarakat. “Anggarannya cukup, kita punya Rp 400 miliar dan bisa ditambah di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan),” tuturnya.
Dia menambahkan, karena program pelayanan dasar pemerintah kota di bidang kesehatan dan pendidikan, Kartu Warga Surabaya juga bisa digunakan untuk pelayanan bidang pendidikan. “Program dasar kita kan kesehatan dan pendidikan gratis,” kata dia. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Suratun Nasikhah Sampaikan Pokir DPRD Kabupaten Blitar, 3 Hal Ini Jadi Prioritas Utama

BLITAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menggelar rapat raripurna dengan agenda penyampaian ...
KRONIK

Sinergikan CSR, Bupati Lukman Minta Pengelolaan Program Sesuai Kebutuhan Masyarakat

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menegaskan bahwa pengelolaan program Corporate Social Responsibility ...
EKSEKUTIF

Sosialisasi Program Prioritas Banyuwangi, Bupati Ipuk Keliling Masjid

BANYUWANGI – Pada bulan Ramadan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melakukan keliling masjid-masjid untuk ...
SEMENTARA ITU...

Pemkot Surabaya Integrasikan Aduan yang Masuk DPRD dengan Aplikasi WargaKu

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya mempercepat pelayanan publik, salah satunya dalam penyelesaian aduan ...
SEMENTARA ITU...

Jelang Lebaran, Ning Ita Salurkan Bansos kepada Ratusan Tukang Becak

MOJOKERTO – Pemkot Mojokerto memberikan bantuan sosial berupa uang tunai kepada 301 tukang becak, Selasa ...
LEGISLATIF

Komisi B DPRD Jember Bakal Sidak Perumahan yang Fasum Fasosnya Tak Penuhi Standar

JEMBER – Komisi B DPRD Jember bakal sidak lokasi perumahan yang fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial ...