MALANG – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Dr Sri Untari Bisowarno MAP mengapresiasi gelar budaya wayang kulit memperingati Haul Bung Karno, di Gedung KNPI Malang, Minggu (21/6/2020).
Untari menyebut, gelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Ardi Purbo Antono yang dirangkai dengan Memetri Nusantara Mepak Jaman Anyar (New Normal) itu memiliki makna sangat besar.
Acara yang dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji, dan Bupati Malang Sanusi, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, dan para pejabat Forkompimda Malang ini, menurut Untari menandakan jika masyarakat Malang Raya memiliki rasa cinta dan menjunjung tinggi nama besar Bung Karno.
“Kami sangat bangga sebagai masyarakat Malang. Gelaran wayang kulit tidak saja membuktikan warga Malang ini menjunjung tinggi sejarah. Tapi lebih dari itu adalah bukti kecintaan mereka terhadap Bung Karno,” kata Untari, kemarin.
Apalagi, sebutnya, Bung Karno meninggalkan tiga hal penting bagi bangsa Indonesia. Yakni berupa pondasi dan dasar Negara Indonesia Pancasila, Marhaenisme, dan Trisakti.
“Pancasila sebagai dasar negara kita, yang terus kita pegang hingga saat ini dan di masa yang akan datang. Karena Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa perajut nusantara dari Sabang sampai Merauke,” urainya.
Sedang marhaenisme, terang dia, adalah ajaran mencintai orang kecil. Menurutnya, ini sangat tepat untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa, dengan mewujudkan kepedulian terhadap sesama.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kepekaan dan kepedulain terhadap orang kecil menjadi sebuah keharusan.
Sedangkan ajaran Trisakti, yang ditinggalkan oleh Sang Proklamator, mewujukan Indonesia yang merdeka berdaulat dalam politik, mandiri dalam perekonomian, dan berkepribadian dalam bidang budaya.
“Tiga konsep dasar Trisakti yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia. Apabila dilakukan maka kesejahteraan akan didapat oleh bangsa Indonesia,” tuturnya.
Politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur ini mengakui masih banyak kendala untuk mewujudkan konsep dasar tersebut. Tapi dengan kesungguhan dari para generasi muda, maka cita-cita luhur itu akan tercapai.
“Senyampang di bulan Juni ini mari kita berdoa untuk Bung Karno, semoga putra sang Fajar itu, yang menjadi tonggak sejarah berdirinya Republik Indonesia ini, mendapat tempat yang mulia surganya Allah SWT, ” ucapnya.
Kepada para generasi muda, Untari berpesan untuk terus meneladani kepemimpinan Soekarno dan ajarannya untuk dilakukan dalam berbangsa dan bernegara ke depan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS