TIM Pemenangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla Kabupaten Ponorogo terus bergerak menyosialisasikan pasangan nomor urut 2 tersebut. Sosialisasi rutin dengan cara ledang dan nobar keliling.
Meski sudah menggelar kampanye terbuka dengan menghadirkan Wali Band dan mampu menyedot ribuan warga beberapa waktu lalu, tim JKW-JK Ponorogo terus menjalankan rutinitas sosialisasi.
Baca:
Ribuan Warga Ponorogo dan Para Wali Hadiri Kampanye Jokowi-JK
“Sosialisasi rutin seperti ledang dan nobar tetap jalan terus,” kata Pelaksana Harian Ketua DPC PDI Perjuangan Ponorogo Bambang Yuwono, Selasa (1/7/2014).
Ledang, sosialisasi dengan menggunakan mobil disertai peralatan pengeras suara, keliling kampung di siang hari. Menjelaskan dan membagikan brosur visi misi Jokowi-JK. Sedangkan nonton bareng film Jokowi dilanjut dengan sepak bola piala dunia dilakukan malam hari.
Untuk Senin malam kemarin, jadwal nobar di Kecamatan Balong. Sehari sebelumnya di Kecamatan Jambon. Warga menonton cuplikan berita-berita Jokowi, dan film bioskop berjudul Jokowi.
Film Jokowi ini bergenre drama. Film diproduksi K2K Pictures ini disutradarai Azhar Kino Lubis dan dibintangi Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, serta Ayu Dyah Pasha.
Film Jokowi berkisah tentang seorang anak tukang kayu bernama Joko Widodo, yang tinggal dan hidup di rumah kecil pinggiran sungai. Masa kanak-kanak yang jauh dari istilah kecukupan telah dilaluinya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak kampung pemburu telor bebek ini meneruskan sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi. Kecintaanya pada Musik Rock yang tetap bertahan hingga saat ia menjabat menjadi pemimpin besar nantinya itu, seolah mampu memotivasi semangat hidupnya.
Kisah Cinta dengan Iriana, seorang gadis sederhana yang merupakan teman sekolah adiknya menjadi pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini untuk menghadapi berbagai tantangan. Sepeninggal Pak Notomiharjo, orang tua, guru sekaligus sahabatnya, Joko seperti tak mau tenggelam dalam kedukaan.
Usahanya untuk membuktikan semua pelajaran dari sang ayah, makin keras ia lakukan. Dan waktu mengantarkan anak bantaran kali ini, menjadi sosok yang bukan hanya besar dimata orang-orang di sekitarnya namun juga rendah hati dan selalu memanusiakan sesamanya. Dari pinggiran sungai di desa kecil yang bernama Srambatan, Joko telah mampu tampil menjadi pemimpin Kota Solo yang menulis lembaran baru.
Setiap orang bangga akan kepemimpinannya. Kota Solo seperti menemukan pahlawan baru. Joko Widodo kini lebih dikenal sebagai Jokowi, sebuah nama yang diberikan seorang pengusaha Prancis yang mengaguminya, yang mana telah menjadi tokoh yang berpengaruh bagi masyarakat Solo dan kelas akan menjadi tokoh yang berpangaruh di Indonesia. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS