SURABAYA – Lembaga survei Surabaya Survei Centre (SSC) merilis hasil survei terbarunya terhadap pemilih partai politik di Jawa Timur. Hasilnya, PDI Perjuangan memimpin persentase dengan 24,2 persen.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Bambang Juwono menilai wajar jika PDIP mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) dari pencalonan Presiden Joko widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2019.
“Pak Jokowi dan PDIP itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena memang kan yang mengusungnya itu PDIP karena Pak Jokowi merupakan salah satu kader terbaik PDIP,” kata Logos, sapaan akrab Bambang Juwono, Minggu (13/1/2019).
Namun, dia menegaskan bahwa elektabilitas Jokowi berbeda dengan PDIP karena Jokowi mendapat apresiasi dari lintas partai dan bahkan sampai nonpartai.
“Elektabilitas PDIP pun juga ikut mendorong elektabilitas Pak Jokowi. Jadi kita juga punya andil yang signifikan agar Pak Jokowi punya elektoral yang tinggi di Pilpres,” tegasnya.
Salah satu perintah partai, lanjut Logos, untuk meningkatkan elektabilitas partai dibarengi dengan elektabilitas Jokowi adalah pada setiap kampanye para Caleg PDIP dan kader ditugaskan untuk menaruh gambar Jokowi dalam alat peraga kampanye (APK).
“Sebagai timbal baliknya, Pak Jokowi pun memberikan elektoral yang besar juga untuk PDIP. Pak Jokowi sebagai presiden, tapi personnya kan tetap kader PDIP, saling memperkuat, melengkapi, dan support,” jelas pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jatim ini.
Sementara itu, sesuai survei SSC, setelah PDIP yang elektabilitasnya 24,2 persen, di posisi kedua adalah PKB dengan 21,2 persen. “PDI P dan PKB bersaing di puncak dengan selisih yang masih berada di bawah margin of error,” kata peneliti SSC, Surokim Abdussalam saat rilis hasil survei SSC, Rabu (9/1/2018) lalu.
Direktur SSC, Mochtar W Oetomo mengungkapkan bahwa di antara penyebab masih besarnya dukungan kedua partai tersebut disebabkan masih adanya pemilih tradisional yang kemungkinan besar tak berpindah partai. Belum lagi dengan adanya efek ikutan pemilihan presiden (coattail effect).
Di antaranya, PDI Perjuangan dengan figur Joko Widodo, serta PKB dengan KH Ma’ruf Amin. “Khususnya bagi PKB yang juga diuntungkan dengan persamaan nomor urut antara nomor partai dengan nomor pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin,” jelas Mochtar. Hal ini pula yang membuat Partai Gerindra dengan figur kuatnya Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Sandiaga mengekor di urutan ketiga. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS