JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani minta pemerintah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona varian baru B.1.1.529 Omicron.
“Pemerintah perlu menyiapkan skenario untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron ke Indonesia. Vaksinasi perlu terus didorong dan prokes harus tetap dijalankan dengan ketat. Saya imbau juga masyarakat untuk tetap waspada,” kata Puan dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (28/11/2021).
Puan menekankan, langkah pencegahan semakin penting karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
VoC merupakan varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. Potensi penularan varian ini 500 persen lebih menular ketimbang virus asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan dan 400 persen lebih menular daripada varian delta.
Demi mencegah masuknya varian tersebut ke Indonesia, Puan menyarankan pemerintah mempertimbangkan kemungkinan menutup perbatasan. Atau melakukan pengawasan lebih ketat bagi warga asing yang masuk Indonesia, terlebih dari negara yang terdeteksi telah dimasuki varian ini.
Puan pun menekankan pentingnya percepatan vaksinasi ke daerah-daerah yang sampai saat ini belum terjangkau. Menurutnya, tingkat vaksinasi Indonesia memang telah mencapai target WHO, tapi dengan munculnya varian Omicron, vaksinasi menjadi semakin krusial.
Terlebih lagi, data terkini menunjukkan kasus infeksi Omicron banyak menyerang orang usia muda, terutama mereka yang belum tervaksinasi.
“Kita tidak boleh berpuas diri dengan tren penurunan penyebaran Covid-19. Tingkat vaksinasi kita memang sudah cukup baik, tapi kita harus terus dorong, apalagi dengan adanya varian baru ini. Vaksin ini jadi benteng pertahanan utama untuk meminimalisir risiko keparahan hingga kematian,” tutur Puan.

Mantan Menko PMK itu juga menjelaskan, meskipun varian ini belum terdeteksi di Indonesia, pemerintah tak boleh menunggu hingga kasus muncul.
“Kita harus proaktif dengan melakukan berbagai tindakan preventif. Vaksinasi itu salah satunya, dan yang paling utama. Kalau bisa target kita bisa 90% warga tervaksinasi. Jadi targetnya harus naik,” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
“Saya juga mengimbau warga yang belum vaksin, ayo segera lindungi diri dan keluarga dengan melakukan vaksinasi di sentra vaksin terdekat,” lanjutnya.
Puan juga menekankan pentingnya protokol kesehatan sebagai perlindungan wajib bagi setiap orang. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena dengan tren penurunan kasus Covid-19.
Hal ini, lanjut Puan, bukan alasan melonggarkan kewaspadaan. “Kita semua berharap tren penurunan ini terus berlanjut secara stabil,” ucap alumnus FISIP Universitas Indonesia ini.
Seperti yang disampaikan para ahli, mereka masih terus melakukan pengkajian terhadap virus varian Omicron ini. Namun para ahli telah memperingatkan bahwa virus ini seperti bom waktu yang bisa saja tiba-tiba menyebar, seperti halnya yang terjadi ketika muncul varian delta.
“Jangan kita mengulang kejadian gelombang kasus Covid-19 kemarin yang naik begitu dahsyatnya akibat varian delta. Padahal soal varian ini telah lebih dulu diwaspadai oleh WHO. Jangan sampai terulang. Kita perlu bersiap-siap,” ucap Puan.
Meski demikian, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini juga minta masyarakat tidak panik dalam menghadapi kemungkinan penyebaran Omicron. Menurutnya, varian Covid-19 memang telah diperkirakan akan terus bermutasi menjadi lebih berbahaya.
“Tapi dengan pencegahan yang tepat, kita bisa menghindari gelombang baru Covid-19 akibat munculnya varian baru ini. Karena kita sekarang sudah lebih berpengalaman dengan varian delta yang lalu. Kita lebih siap, kita bisa menghadapinya bersama,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS