MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengatakan, Muhammadiyah yang berdiri pada 18 November 1912, telah banyak memberikan sumbangsihnya dalam perjalanan hidup bangsa Indonesia.
Menurutnya, sejak masa pra hingga paska kemerdekaan, Muhammadiyah telah hadir memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat luas.
Juga terus mencetak dan melahirkan kader-kader unggul yang memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Salah satunya adalah mencetak kader unggul proklamator bangsa Indonesia, Bung Karno.
“Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah memiliki visi yang jelas yaitu berbicara pendidikan, kesehatan, dan sosial. Sehingga tidak mengherankan lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan lembaga sosial Muhammadiyah bertebaran di seluruh Republik Indonesia,” beber Untari.
Hal itu dia sampaikan di depan kader Nasyiatul Aisyiyah Cabang Kabupaten Malang, dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan tema “Menjalin Ukhuwah dan Semangat Merdeka Belajar Perempuan Muda Berkemajuan” di aula Hotel Mirabel, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (21/5/2022).
Di hadapan para kader salah satu organisasi otonom Muhammadiyah itu, Untari menyampaikan apresiasi atas kontribusi Muhammadiyah yang telah memberikan sumbangsih yang tidak dapat ternilai selama perjalanan hidup bangsa Indonesia selama ini. Khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
“Sebab bangsa maju adalah bangsa yang memiliki SDM berkualitas dan cerdas. Tidak ada bangsa yang maju tanpa memiliki SDM cerdas dan berkualitas,” terangnya.
Dia menyebutkan, berbagai negara di dunia seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama berbagai kebijakan dan program pemerintahan.
Untari menegaskan, bahwa sektor pendidikan adalah sebuah wujud investasi negara, dalam mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang unggul, cerdas, dan berkualitas.
“Merdeka belajar tidak hanya untuk diri sendiri, tapi merdeka dalam upaya untuk tidak tertindas. Merdeka dari segala kepentingan dan kebutuhan yang bersifat tidak berperikemanusiaan,” jelas legislator yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut.
“Orang merdeka belajar itu apa sih? Yaitu jiwa dan raganya bahagia, kalau kita pintar tapi jiwanya tidak tenteram namanya tidak bahagia. Karena bahagia tidak tergantung dalam kekayaan kita, jabatan kita, berbahagia itu bergantung pada hati kita masing-masing,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Dr Mursidi MM berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan menambah pengetahuan bagi para guru-guru lembaga pendidikan Muhammadiyah agar dapat terus mengabdi mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Terutama bagi ibu-ibu guru yang tidak pernah lelah mencerdaskan anak-anak kita di tingkat dasar maupun menengah. Maka tugas kita dalam kehidupan ini tidak pernah berhenti untuk belajar,” ujar Mursidi.
Sebagai sebuah pahlawan tanpa tanda jasa, guru menurutnya adalah sebuah profesi yang teramat mulia. Maka cita-cita bersama untuk meningkatkan kecerdasan bagi seluruh masyarakat Indonesia dapat menjadi suatu keniscayaan. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS