MALANG – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menyapa dan jagongan bareng para ibu-ibu yang tergabung dalam Srikandi Merah Putih Kabupaten Malang, Sabtu (31/5/2025).
Di acara sarasehan di kantor DPC PDI Perjuangaan Kabupaten Malang itu, Untari mendorong perempuan untuk berperan aktif sebagai agen perubahan daerah.
Acara tersebut dihadiri Ketua Srikandi Merah Putih Kab. Malang Hanik Dwi Martya dan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Tutik Yunani.
Mereka membahas berbagai macam strategi untuk mewujudkan kemandirian perempuan. Semakin mandiri para perempuan, kata Untari, semakin berdaya pula suatu daerah.
Srikandi Merah Putih diharapkan jadi agen pelopor mewujudkan cita-cita tersebut. “Tidak ada laki-laki hebat tanpa perempuan yang berdaya di baliknya,” kata Untari mengawali sarasehan.
Sekretaris DPD PDIP Jatim itu menegaskan jika selama ini perempuan terbukti tak hanya berperan dalam urusan domestik, tapi juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi, sosial dan budaya.
Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan menjadi agen perubahan adalah kunci penting pembangunan daerah berkelanjutan.
Terkait ini, dia berharap Srikandi Merah Putih menjadi wadah bagi para perempuan lintas kalangan untuk berkarya dan menyuarakan aspirasinya.
Dia juga berharap wadah ini menjadi ruang belajar, saling menguatkan hingga berbagi pengalaman untuk menguatkan karakter kepemimpinan perempuan termasuk di ranah politik lokal.

Bicara soal keterlibatan perempuan di Kabupaten Malang sendiri ini sebenarnya sudah baik, namun perlu diperluas lagi. palagi didukung dengan luasnya wilayah hingga terbatasnya akses pendidikan, politik dan ekonomi.
Di Jatim sendiri, indeks pembangunan gender sudah ada di angka 93. Indeks ini, kata Untari, menjadi indikator keberdayaan perempuan yang seharusnya selaras dengan indeks pembangunan daerah.
Di Malang sendiri, indeks pembangunan gender itu masih belum diketahui.
Meski begitu, masih ada peluang bagi Srikandi Merah Putih untuk memulai itu. Salah satunya dengan mendirikan koperasi wanita dengan semangat membangun kemandirian ekonomi melalui solidaritas usaha.
Dari sini, mereka akan terfasilitasi akses permodalan hingga pelatihan manajemen keuangan dan perluasan jejaring ekonomi lokal.
“Lewat koperasi ini perempuan tidak hanya kuat secara ekonomi, tapi juga kuat secara solidaritas sosial dan budayanya. Kami harap Srikandi Merah Putih menjadi satu agregator pembangunan ini,” harapnya.
Perempuan yang didapuk sebagai tokoh koperasi itu memungkasi bahwa dengan partisipasi aktif di bidang sosial, ekonomi dan politik, perempuan akan membawa perspektif baru dan solusi berkelanjutan dalam pembangunan daerah.
Dia menyebut perempuan bukan hanya pelaku ekonomi, tapi juga pengaman sosial. Mereka adalah sebenar-benarnya tulang punggung perekonomian.
Contohnya sudah banyak seperti saat masa-masa sulit waktu pandemi Covid-19 kemarin,” pungkasnya. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS