MALANG – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno mengatakan, Indonesia saat ini tengah memasuki fase bonus demografi. Dia memandang bonus demografi ini sebuah momentum yang bisa menjadi batu loncatan mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
Menurutnya, agar bonus demografi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penguatan pengaruh ekonomi Indonesia di tingkat internasional, diperlukan kerja-kerja ekstra agar seluruh potensi sumberdaya manusia yang dimiliki saat ini bisa terserap dalam lapangan pekerjaan, salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif.
“Bagaimana orang-orang di dunia saat ini sudah menggunakan sarana-sarana komunikasi teknologi untuk kepentingan mereka membangun ekonomi. Ditandai penggunaan teknologi di setiap lini kehidupan masyarakat, untuk meningkatkan daya saing,” papar Untari dalam webinar yang diselenggarakan UPT UKM dan Koperasi Provinsi Jawa Timur, Selasa (5/7/2022).
Kegiatan webinar dengan tema ‘Menjadikan Koperasi Sebagai Holding Company Bagi Usaha Kreatif dan Digital’ juga turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf Kurieni Ukar.
Untari menyampaikan, sebagai Ketua Umum Dekopin pihaknya telah mempersiapkan berbagai program dan upaya untuk mendorong tranformasi gerakan koperasi di Indonesia yang adaptif dan berjalan seiring dengan perkembangan serta kebutuhan zaman.
“Dalam hal ini pelakunya adalah pelaku bisnis dan seni. Pelaku ekonomi bisnis dan pelaku seni bisa diarahkan untuk saling bekerja sama bersama dengan koperasi dengan mekanisme holding company,” jelasnya.
Selaku Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang-Jawa Timur, Untari memaparkan bahwa praktik holding company ini sudah dia terapkan dalam manajemen pengelolaan dan pengembangan usaha koperasi yang dipimpinnya. Terutama dalam pengembangan potensi anggota yang bergerak di bidang ekonomi kreatif.
“Sehingga dengan mengimplementasikan holding company untuk kemudian usaha koperasi ini berkembang itu sangat bisa. Kami punya berbagai usaha, dari seni budaya akhirnya muncul para kelompok pembatik pembatik di SBW. Usaha-usaha kreatif yang bentuknya merias wajah kemudian muncullah grup MUA SBW,” beber Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Sehingga model holding company, menurutnya adalah sebuah peluang bagi gerakan koperasi untuk bisa mengembangkan bisninsnya. Tidak hanya terfokus pada satu bidang semata, namun juga bisa mengembangkan potensi berasal dari anggotanya.
“Bahwa kita (Gerakan Koperasi, Red) sudah menuju angka 6,1 persen untuk kontribusi nasional dalam upaya membangun PDRB Indonesia. Ini sudah cukup naik dibanding survei pada tahun 2019 di angka 3,9 persen,” terangnya.
Maka, Sri Untari menegaskan inovasi dan kreativitas gerakan koperasi menjadi syarat mutlak agar koperasi dapat menjadi lembaga ekonomi yang bisa dipercaya dan diandalkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.
Seperti terobosan yang telah dicetuskan Dekopin dalam Payment Gateway Coop-Pay serta Kinarya Coop yang bergerak dalam industri perfilman tanah air. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS