KEDIRI – Masalah stunting benar-benar menjadi prioritas Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana untuk ditangani. Dalam setiap kesempatan bertemu masyarakat di dapilnya, Kediri Raya, Renny selalu mengingatkan soal pentingnya upaya mencegah kasus gizi buruk pada anak-anak tersebut.
Seperti saat di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Renny menggelar sarasehan tentang percepatan penanganan stunting. Sarasehan diikuti seluruh kepala desa se-Kecamatan Papar itu berlangsung di Gedung Olahraga Desa Papar, Minggu (20/2/2022).
Legislator yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengadakan sarasehan di Papar, setelah mendengar informasi ada beberapa desa di Papar yang warganya mengalami stunting.
Baca juga: Dukung Target 14 % Prevalensi Stunting di 2024, Renny: Harus Diselesaikan Bersama-sama
“Selain bersilaturahmi, karena di Kecamatan Papar ada beberapa desa ditemukan kasus stunting. Meskipun tidak banyak, tapi ada satu desa yang menjadi perhatian kita bersama. Yaitu desa Peh Wetan,” bebernya.
Kesempatan bertemu para pemimpin desa dimanfaatkan Renny dengan memberikan motivasi terkait upaya menekan angka penderita stunting di wilayah Kabupaten Kediri.
Bahkan dia menyatakan siap memberi hadiah sepeda bagi desa di wilayah Kecamatan Papar apabila di desa tersebut tidak ditemukan kasus penderita stunting. “Bagi desa yang bisa zero stunting, tidak ada kasus sama sekali maka saya akan beri hadiah sepeda,” kata Renny.
Soal upaya Pemerintah Kabupaten Kediri dalam penanggulangan kasus stunting, Renny menyebutnya sudah bagus.
“Bu Cica (istri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) juga intens menangani stunting, dengan turun langsung ke pelosok desa mensosialisaikan gerakan gemar makan ikan. Ini semua dilakukan agar generasi penerus kita semua sehat,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro yang ikut dalam sarasehan pun mengimbau masyarakat hendaknya persoalan kasus stunting tidak hanya dibebankan kepada pemerintah. Melainkan juga diperlukan peran serta masyarakat.
“Mari kita bersama sama secara bergotong rotong menanggulangi stunting atau gagal tumbuh kembang karena masalah gizi kronis,” imbau Murdi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri itu.
Sementara itu Plt Camat Papar Rangga menjelaskan, selama pandemi diakui kegiatan Posyandu terbatas pelaksanaannya.
“Insya Allah mulai tahun 2022 ini, kegiatan Posyandu akan dilaksanakan lagi. Terlebih bulan Februari sudah mulai kita laksanakan,” ucap Rangga.
“Insya Allah dari suporting anggaran dana desa akan kita tambahkan porsinya sebagai prioritas penanganan stunting. Kasus stunting terjadi kemungkinan tidak lepas dari perilaku serta faktor ekonomi, tetapi semua itu akan kita tangani,” tutupnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS