JAKARTA – Pengurus Serikat Pekerja (SP) Antara mengapresiasi para anggota Komisi I DPR RI yang berupaya mengkritisi kondisi korporasi kantor berita Antara dalam rapat dengar pendapat mereka dengan Direksi Perum LKBN Antara, Selasa (3/12/2019).
Dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung di Gedung Nusantara II DPR RI itu, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, TB.Hasanuddin, mengingatkan Direksi Perum LKBN Antara tentang pentingnya mengelola para pekerja secara baik.
Mantan Sekmil di Era Presiden Megawati itu menyentil tim direksi Antara yang hadir dan dipimpin langsung direktur utamanya, Meidyatama Suryodiningrat, ini dengan menyatakan bagaimana mau maju jika manajemen Antara tidak bisa membina SDMnya.
Tubagus, menyorot empat point yang menjadi polemik dan tuntutan para pekerja yang melakukan aksi tutup mulut di Balkon Ruang Sidang Komisi 1 itu.
Empat tuntutan yang disuarakan Tubagus diantaranya mengenai Perjanjian Kerjasama Bersama (PKB), PHK Pegawai, Kenaikan Gaji Pegawai dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau PKWT.
Pemutusan hubungan kerja menimbulkan konflik dan, jika Antara menjadi perseroan terbatas, berapa banyak lagi para pekerja kantor berita perjuangan milik Bangsa Indonesia ini akan datang mengadukan nasibnya ke DPR RI.
Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan ini lebih lanjut mengingatkan agar jangan sampai melupakan sejarah, dan, selama ini, sudah banyak orang Antara bekerja dan berkorban untuk memajukan kantor berita nasional ini.
Di tengah berlangsungnya rapat dengar pendapat itu, sejumlah pengurus dan anggota SP Antara menunjukkan keprihatinan mereka dengan menutup mulut mereka dengan sehelai kain warna merah bertuliskan “tolong kami” dan “save (selamatkan) Antara”.
Ketua Umum SP Antara Abdul Gofur menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan rapat dan para anggota Komisi I DPR RI yang telah mengeritisi kondisi korporasi Antara yang memang sedang tidak baik-baik saja saat ini. (balipuspanews)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS