BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Posyandu Kreatif (FPK) yang puncak acaranya dilaksanakan di pendopo kabupaten, Kamis (25/21/2021). Festival Posyandu Kreatif diikuti lebih dari 2.000 kader posyandu se-Banyuwangi yang hadir baik, secara online maupun offline. Mereka menampilkan berbagai inovasi posyandu yang dilakukan oleh mereka, khususnya selama pandemi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan, ajang tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan pelayanan di masing-masing kader posyandu. Apalagi di masa pandemi saat ini, kreativitas dan inovasi para kader posyandu sangat dibutuhkan agar kegiatan posyandu tetap berjalan lancar namun aman dari Covid-19.
“Festival ini adalah apresiasi untuk kader Posyandu yang telah mengabdi menjadi pejuang kesehatan keluarga terdepan. Beliau-beliau para kader Posyandu sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Ipuk.
“Dan festival ini kami gelar kembali sebagai upaya kami memacu inovasi para kader posyandu. Bagaimana tetap menjalankan fungsinya di tengah kondisi pandemi semacam ini. Dan alhamdulillah, banyak inovasi yang telah dilakukan. Ini patut kita apresiasi,” imbuh bupati dari PDI Perjuangan itu.
Salah satu inovasi ditampilkan Posyandu Melati, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng. Para kader posyandu ini membuat aplikasi layanan posyandu yang diberi nama Jepit Asik (jaringan elektronik pengingat ibu untuk mengawasi, simulasi, intervensi, dan koreksi tumbuh kembang balita).
Ketua posyandu Melati, Nur Aisah, menjelaskan, dalam aplikasi tersebut ada fitur-fitur layanan seperti layanan home care bagi balita yang sakit, jadwal posyandu keliling ke tiap lingkungan, informasi seputar masalah kesehatan keluarga, serta jadwal sosialisasi kesehatan keluarga.
“Dengan cara seperti ini, kami tetap bisa memantau perkembangan ibu dan anak, termasuk lansia, di wilayah kami. Ini cara kami melakukan layanan selama pandemi ini,” kata Nur, yang meraih juara 1 lomba Posyandu Kreatif tahun ini.
Ajang Festival Posyandu Kreatif juga diisi dengan beragam lomba yang sarat edukasi. Mulai lomba cipta alat ukur tinggi badan dan panjang badan yang kreatif, alat peraga edukatif (APE), lomba menu makanan tambahan pendamping (PMT), hingga paduan suara yang pelaksanaannya telah dilaksanakan secara bertahap sejak September 2021.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang membuka festival via sambungan online, menyampaikan apresiasinya atas gelaran festival yang rutin sejak 2019 lalu tersebut.
“Kami mengapresiasi Festival Posyandu Kreatif ini. Semoga ajang ini bisa menjadi pemicu peningkatan kesehatan masyarakat,” kata Menkes Budi.
Menurut Menkes, keberadaan posyandu sangat penting untuk mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Maka, tambahnya, pihaknya akan mendorong kegiatan semacam itu. Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. “Ke depan, kita akan banyak menyediakan waktu dan ruang untuk kegiatan yang sifatnya promotif dan preventif. Misalnya, melakukan skrining kesehatan yang lebih menyeluruh kepada bayi hingga orang dewasa. Sehingga fungsi layanan kesehatan tidak hanya menyembuhkan orang sakit. Tapi juga menyehatkan orang sehat,” tandas Menkes Budi. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS