
GRESIK – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Deni Wicaksono optimistis, pasangan calon bupati dan wakil bupati Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) dan Aminatun Habibah (Bu Min) bakal menang di Pilkada Kabupaten Gresik 2020.
Menurut Deni, hal itu terlihat dari beberapa laporan survey di lapangan yang menyatakan pasangan Niat (Yani-Aminatun) yang diusung PDI Perjuangan dan lima partai politik (parpol) lainnya ini lebih unggul ketimbang calon petahana.
“Arah perubahan di masyarakat Gresik tinggi sekali. Kami optimis tren pasangan Niat luar biasa, kami menargetkan kemenangan 50 sampai 60 persen,” tandas Deni Wicaksono, kemarin.
Terkait itu, politisi yang juga anggota DPRD Provinsi Jatim ini minta seluruh kader PDIP di Kabupaten Gresik, tegak lurus dengan perintah pimpinan pusat Partai yang telah merekomendasikan pasangan Niat dalam Pilbup Gresik 2020.
Menurut Deni, Partai akan menjatuhkan sanksi tegas bagi kader yang tidak mendukung pasangan Niat.
Jika kader PDIP ketahuan membelot, sanksi tegas akan menghampiri, mulai dari pemecatan hingga pergantian PAW bagi anggota fraksi. Sedangkan bagi yang masuk struktural partai akan langsung diganti hingga dipecat.

“Kami akan mengeluarkan sanksi tegas organisasi. Kalau memang fraksi ada yang membelot ya langsung kita PAW. Kalau struktural ya kami ganti, kami pecat kemudian kami ganti struktural yang punya komiten,” ujarnya.
Secara terbuka, perintah memenangkan pasangan Niat (Yani-Aminatun) ini telah dia sampaikan di acara Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDI Perjuangan Gresik di Hotel Saptanawa Gresik pada Minggu (23/8/2020).
Sementara itu, Bakal Cawabup Aminatun Habibah juga menyatakan sangat optimistis dengan kemenangan pasangan Niat. Apalagi dia dengan Gus Yani telah didukung sebanyak 6 partai, PDI Perjuangan, NasDem, Demokrat, PAN, PPP dan Golkar.
Aminatun juga yakin, akan meraih suara besar di kalangan pemilih perempuan. Terutama pemilih perempuan di kelompok Nahdliyin, seperti Fatayat dan Muslimat NU.
Apalagi selama ini, sebutnya, kaum perempuan belum ada yang mewakili sampai duduk di tingkatan elit Pemkab Gresik.

Pihaknya juga bakal mengubah persepsi masyarakat, bahwa untuk memajukan Gresik bukan hanya infrastruktur. Namun yang terpenting adalah pemerataan pembangunan, sehingga tidak ada ketimpangan.
Bu Min juga menyinggung potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gresik yang luar biasa. Namun, PAD yang besar tersebut tak dikelola dengan baik untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga, banyak pembangunan tak bisa ter-cover,” ungkapnya. “Kami, Niat sudah keliling ke desa-desa, semua sambat melihat kondisi Gresik saat ini,” tambah dia.
Menurutnya, keluhan itu datang dari masyarakat Gresik Selatan yang selama ini merasa dianaktirikan oleh pemerintah dalam pembangunan. Mulai sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, dan lainnya.
“Kejadian serupa juga terjadi di wilayah Gresik Utara. Banyak jalan rusak tak kunjung diperbaiki. Saya contohkan di Mengare, Kecamatan Bungah. Banyak jalan rusak seperti Mengare,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS