BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Budi Susila Jaya bakal terus memperjuangkan nasib para pedagang Pasar Kesamben, pasca terbakarnya pasar tersebut pada November lalu.
Salah satunya, dia mengawal pembangunan relokasi Pasar Kesamben yang kini telah dimanfaatkan para pedagang pasar untuk melakukan aktifitas jual – beli kembali.
Budi mengatakan pasca kebakaran, dia telah berkomitmen untuk membantu para korban. Prioritas utama yang dia lakukan adalah memulihkan atau mengembalikan kembali mentalitas para pedagang agar tidak depresi.
Caranya dengan mendatangkan langsung ahli psikiater, baik dari Blitar maupun Malang agar memberikan motivasi dan semangat bagi para korban secara door to door.
Selain itu, dengan menggelar pengajian akbar atau sholawatan untuk memberikan siraman rohani bagi para korban agar mereka tabah dan sabar menerima cobaan ini.
Terakhir, melakukan hearing bersama paguyuban pedagang pasar dan Pemda setempat agar segera merelokasi pedagang pasar sehingga bisa berjualan kembali.
“Niat saya memperjuangkan nasib para pedagang Pasar Kesamben itu semata- mata adalah karena ibadah. Sebab saya prihatin melihat kondisi mereka, di mana harta benda miliknya telah ludes dilalap api,” ujar Budi di Kesamben, Blitar, Kamis (29/12/2022).
Saat meninjau pedagang yang berada di tempat relokasi pasar, legislator banteng ini juga menyampaikan bahwa sebagai wakil rakyat yang notabene dari PDI Perjuangan dia harus mampu memperjuangkan nasib wong cilik.
Karena, itu sejalan dengan slogan partai. Dengan begitu kerja-kerja kerakyatan yang dia lakukan ini bisa memberikan manfaat sekaligus hasilnya dapat dirasakan dengan baik oleh masyarakat.
“Saya bersyukur apa yang telah diperjuangkan bisa terwujud, seperti relokasi pasar ini. Di mana pedagang sudah bisa berjualan kembali,” ungkapnya.
Budi menjelaskan pembangunan relokasi Pasar Kesamben ini menggunakan kontruksi baja ringan, sejenis galvalum. Jumlah lapak yang disediakan sebanyak 330 los dengan ukuran 2×1,5 meter.
“Anggaran relokasi pasar ini sebesar 180 juta rupiah, kemudian lokasi yang dipilih juga tidak terlalu jauh dari pasar induk agar tidak merepotkan pedagang,” jelasnya.
Kini usai pembangunan relokasi pasar rampung dan difungsikan, dia pun berpesan kepada para pedagang agar dapat menggunakan fasilitas dengan baik, serta turut menjaga kebersihan dan kondisi pasar agar tetap nyaman digunakan untuk beraktivitas.
Sebab, Pasar Kesamben merupakan pasar penyumbang retribusi dengan jumlah terbesar nomor dua setelah Pasar Induk Wlingi. Tercatat pada 2022 ini Pasar Kesamben mampu menghasilkan retribusi pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 534 juta.
Sekadar diketahui, pada November lalu Pasar Kesamben yang ada di Kecamatan Kesamben terbakar hebat. Api diduga berasal dari konsleting listrik.
Akibat kebakaran itu ratusan lapak milik pedagang ludes dilalap api. Bahkan total kerugian pedagang ditaksir mencapai lebih dari Rp 30 miliar. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS