SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya menerima curhat dari kalangan modin dalam kegiatan reses DPRD Kota Surabaya, yang baru saja selesai. Mulai honor yang “stagnan” alias tidak naik hingga sarana dan prasarana.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, mengatakan, para modin itu menyampaikan keluh-kesah mereka perihal honornya yang tidak mengalami kenaikan.
“Para modin yang ikut reses pada curhat, mengapa honor mereka tetap? Sementara yang lain sudah dinaikkan oleh Pemkot Surabaya,” kata Adi Sutarwijono, Kamis (28/10/2021).
Dikatakan, mereka berharap PDI Perjuagan menjadi saluran yang efektif, dalam memperjuangkan nasib para modin.
“Ada modin yang memberi ilustrasi. Kalau ada orang meninggal, tak pandang waktu, mereka akan diketok pintu oleh masyarakat. Terlebih, di masa pandemi Covid-19, luar biasa perjuangan mereka. PDI Perjuangan memberi apresiasi pada para modin, atas dedikasi dan pengabdian melayani masyarakat,” jelas lelaki yang menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
“Mereka menitipkan suara kepada kami untuk diperjuangkan agar honor mereka naik dalam pembahasan anggaran tahun 2022,” imbuhnya.
Modin di Kota Surabaya diperkirakan sejumlah 2.400-an orang. Selama ini, mereka mendapat honor Rp 400 ribu per bulan dari Pemkot Surabaya.
“Modin juga mempunyai peran-peran sosial lain, selain merawat jenasah. Di antaranya juga sebagai tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan. Ini suara dari para modin, kok honornya pancet. Yang lain sudah naik,” ujar Ridwan, tokoh masyarakat Tambak Sarioso.
Karena itu, Adi menyambut baik usulan Khusnul Khotimah, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, yang juga kader perempuan partai banteng moncong putih itu. Khusnul mengusulkan honor modin naik menjadi Rp 1 juta.
“PDI Perjuangan memberi respon yang serius untuk peningkatan kesejahteraan para modin di Kota Surabaya dengan cara kenaikan honor,” ujar Adi.
Selain soal kenaikan honor, sejumlah modin juga menitipkan sarana dan prasarana perawatan jenasah.
“Kami minta tolong diberi bantuan alat memandikan jenasah,” ujar Halimah, modin perempuan dari Buntaran. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS