BANYUWANGI – Gerakan belanja di pasar rakyat dan UMKM yang dicetuskan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sejak 2021 kembali digelar, Sabtu (6/5/2023). Gerakan rutin yang dilaksanakan setiap bulan pada tanggal ‘cantik’ oleh ribuan ASN ini hasilnya didonasikan kepada warga kurang mampu, ibu hamil dengan resiko tinggi, termasuk untuk prevalensi stunting.
Pada bulan Mei, Bupati Ipuk belanja di Pasar Galekan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, sekaligus memantau perkembangan renovasi pasar yang sempat terbakar Januari 2022 lalu. Renovasi pasar tersebut kini masuk tahap penyelesaian akhir, dan bisa segera difungsikan.
“Yang terpenting adalah bagaimana faktor keselamatan agar kebakaran tidak terulang kembali. Saya berharap ada pengawasan dari petugas pasar maupun pemerintahan desa,” ujar Bupati Ipuk.
Di Pasar Galekan, Bupati Ipuk tampak belanja ragam bahan pangan bergizi tinggi seperti aneka ikan, telur, daging, hingga sayur-mayur.
“Selain menggerakkan perekonomian warga, gerakan ini juga membantu warga yang membutuhkan. Dengan gotong royong semacam ini semuanya akan menjadi lebih ringan,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Usai belanja, Bupati Ipuk juga langsung membagikan hasil belanjaan pada masyarakat seperti abang becak, lanjut usia, dan masyarakat kurang mampu lainnya yang berada di sekitar kawasan pasar.
Alumni Universitas Negeri Jakarta tersebut juga mendatangi dan membagikan hasil belanja pada anak yatim piatu yayasan LKSA Sahal Suhail, Desa Bajulmnati. Selain itu, Bupati Ipuk juga mengunjungi sejumlah bumil risti dan balita stunting di wilayah Desa Bajulmati.
“Aksi kali ini kita tetap fokus untuk penanganan stunting. Kami belanja kebutuhan pangan bernutrisi tinggi untuk disumbangkan kepada bayi di bawah dua tahun (baduta) yang stunting, serta ibu hamil beresiko tinggi (bumil risti),” tutur Bupati Ipuk.
“Sekarang melihat ibu hamil dengan resiko bukan hanya dengan timbangan, namun juga riwayat penyakit. Saya minta puskesmas, dasawisma, dan kader posyandu terus memantau perkembangannya. Pastikan intervensi pangan bernutrisi yang kami berikan betul-betul dikonsumsi, sehingga kondisinya segera membaik,” lanjut Bupati Ipuk.
Salah satu bumil risti, Silviana Silva (22), menyampaikan terima kasih atas kepedulian Bupati Ipuk yang memberikan perhatian dengan bantuan nutrisi.
“Kami sangat bersyukur karena terus dipantau sekaligus dibantu tambahan nutrisi harian,” ujar Silva.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengalokasikan APBD senilai Rp7 miliar untuk intervensi nutrisi bumil risti dan baduta stunting dari keluarga tidak mampu pada 2023. Juga melibatkan pedagang sayur keliling (mlijoan) untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil resiko tinggi (bumil risti). (aras/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS