ASAHAN – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyantomengatakan, pihaknya menerima berbagai keluhan dari pengurus ranting partaimenyangkut tuduhan Partai Demokrat (PD).
PD, lewat Wasekjen Andi Arief, menuduh pelaku perusakan baliho partainya di Riau dilakukan oleh orang yang disuruh pengurus PDIP.
Padahal, kata Hasto, hal itu sama sekali tak benar. Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau Rokhmin Dahuri langsung berangkat ke sana untuk mengecek kebenaran tuduhan itu.
Hasilnya, Hasto menyebut tuduhan itu terbukti tidak benar. Dan, disimpulkan bahwa ada pihak yang mencoba merusak PDIP karena merasa elektabilitas partai berlambang banteng itu meningkat terus.
Kata Hasto, PDIP diganggu berbagai cara, dan lalu diupayakan penyusupan yang berusaha mengadu domba.
“Pengurus ranting kami di Pekan Baru betul-betul tersinggung oleh pernyataan Saudara Andi Arief. Ketua Ranting PDIP di sana protes keras, kenapa tiba-tiba Andi Arief, tanpa melakukan kajian bersama-sama, tiba-tiba melontarkan tuduhan,” ujar Hasto, di sela Safari Kebangsaan III menyusuri Sumatera Utara, kemarin.
Hasto menyarankan agar Partai Demokrat menyelesaikan masalah ke jalur hukum, bukan hanya menangis. “Lebih baik menempuh jalur hukum. Yang namanya pemimpin, tidak perlu sedikit-sedikit menangis ya,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menduga, perobek baliho SBY di Pekanbaru terkait kelompok radikal.
Namun sayangnya, kata Romli, aksi vandalisme ini dipakai sebagai alat untuk menyudutkan Tim Jokowi dan seolah-olah Tim Jokowi yang melakukan aksi tidak elok ini.
“Setelah drama hoax Ratna Sarumpaet, kini ada drama baliho SBY yang dipakai lawan politik untuk menyudutkan Tim Jokowi. Kalau kita lihat jejak digital Heryd Swanto yang ditangkap karena diduga sebagai pelaku, sering menyebabkan konten-konten radikalisme, provokasi SARA, dan fitnah untuk menciptakan konflik horizontal,” kata Guntur Romli kepada wartawan.
Dia lantas menunjukkan bukti digital Heryd yang dimuatoleh akun Twitter @BonekaAyu, akun Facebook Heryd penuh dengan konten-kontenkebencian, fitnah dan SARA bahkan anti Jokowi. https://mobile.twitter.com/SiBonekaAyu/status/1074125943046758400
“Heryd itu anti Jokowi, sementara SBY itu berkoalisi dengan Prabowo, kok, bisa Heryd merobek baliho koalisi lawan Jokowi? Sandiwara apa lagi ini?” tanya Guntur.
Apalagi, kata Guntur, momen perobekan baliho SBY bertepatan dengan kunjungan kerja Jokowi di Sumatera dan SBY juga berada di Sumatera saat itu.
Menurut dia, cara-cara tersebut merupakan rekayasa untuk membenturkan Jokowi dan SBY yang lagi sama-sama di Sumatera. “Ini rekayasa keji, Pak Jokowi lagi di Sumatera, juga Pak SBY. Sedangkan terduga pelakunya kalau melihat jejak digitalnya di media sosial lebih dekat dengan kelompok Prabowo, ini upaya jahat untuk membenturkan Pak Jokowi dengan Pak SBY, waspadalah!” katanya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS