TULUNGAGUNG – Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Tulungagung Dio Jordy Alvian mengatakan, PDI Perjuangan adalah wadah aspirasi masyarakat, dan selalu konsisten mengawalnya hingga aspirasi mereka terealisasi.
Dia mencontohkan, beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) jalur aspirasi anggota Komisi X DPR RI, tidak akan bisa direalisasikan jika usulan dari masyarakat itu tidak dikawal kader Banteng, Guruh Sukarno Putra, yang juga anggota Komisi X DPR RI.
“PDI Perjuangan adalah wadah aspirasi masyarakat,” kata Dio, saat menghadiri acara sosialisasi dan penyerahan beasiswa PIP jalur aspirasi anggota Fraksi PDI Perjuangan Guruh Sukarno Putra di Pendopo Desa/Kecamatan Ngantru Tulungagung, Sabtu (27/8/2022) malam.
Baca juga: 500-an Pelajar Tulungagung Terima Beasiswa PIP, Kusnadi: Jadikan Penyemangat Bersekolah
Dalam menyerap aspirasi masyarakat, bebernya, tidak perlu dilakukan dalam forum-forum resmi. Penyerapan aspirasi masyarakat oleh kader-kader Banteng bisa dilakukan dengan media warung kopi (warkop), atau ngopi bareng bersama masyarakat Tulungagung.

Menurutnya, hal itu sudah sering kali dia lakukan, karena ngopi adalah salah satu budaya masyarakat Tulungagung.
“Monggo kalau ada masalah atau ada aspirasi yang ingin disampaikan, kita ngopi bareng, kita diskusikan bersama.
PDI Perjuangan adalah partai terbuka, partainya wong cilik, pastinya sangat terbuka menerima dan mengawal aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Terkait beasiswa PIP, Dio menyebut program pemerintahan Presiden Jokowi di bidang pendidikan itu sangat penting.
Karena untuk menunjang suksesnya program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah, terlebih untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang unggul.

Dia menambahkan, Presiden Jokowi telah mencanangkan Indonesia Emas 2045, dan persiapan menuju Indonesia Emas harus disiapkan mulai sekarang dengan menjamin pendidikan dan skill generasi muda saat ini agar menjadi generasi emas nantinya.
Tahun 2045, lanjut Dio, adalah tepat 100 Tahun kemerdekaan Indonesia. Momentum 1 abad kemerdekaan Indonesia ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maju, adil dan sejahtera.
Kepada para orang tua penerima beasiswa PIP, Dio berpesan agar mereka selalu melakukan kontrol terhadap anak-anaknya dalam penggunaan teknologi IT khususnya medsos yang hari ini sudah tidak bisa dibendung lagi.
Karena era globalisasi dan kemajuan teknologi sudah masuk disetiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia dan tentunya memberikan dampak positif dan negatif didalamnya.
“Di era keterbukaan informasi, peran orang tua sangatlah penting untuk menjaga konsumsi arus informasi dari media masa. Orang tua harus selektif dan bijak dalam mengontrol anak-anaknya bermedsos,” tuturnya. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS