MALANG – Kongres V PDI Perjuangan 8 Agustus 2019 di Bali mendatang dipastikan tanpa proses pemungutan suara atau voting untuk penentuan Ketua Umum (Ketum). Kongres akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan kongres akan membahas banyak isu yang berkembang, baik nasional maupun internasional. Namun tidak untuk agenda pemilihan ketua umum.
“Kita dalam PDI Perjuangan mendasarkan diri pada musyawarah mufakat, tidak ada voting,” kata Djarot Saiful Hidayat di sela Musyawarah Nasional (Munas) IX Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Malang di Universitas Brawijaya, Sabtu (6/7/2019).
Dikatakan Djarot, daerah-daerah sebagian besar masih menginginkan kepemimpinan Megawati untuk kembali menakhodai PDI Perjuangan. Sehingga Kongres V di Bali nantinya untuk Ketum akan bersifat pengukuhan.
“Dalam Kongres untuk Ketua Umum tetap Bu Mega, tinggal mengukuhkan,” tegasnya.
Djarot mengatakan, alasan Kongres PDIP pelaksanaannya dipercepat salah satunya memang untuk menyesuaikan agenda partai dengan pemerintah. Partai dan kader sudah dalam kondisi siap sebelum pelantikan nantinya.
“Supaya agenda partai itu sesuai juga dengan agenda pemerintah, makanya dipercepat, biar konsolidasinya tuntas sebelum pelantikan DPR, sebelum pelantikan Presiden dan penyusunan kabinet,” terangnya.
Djarot juga menegaskan bahwa PDIP dalam kondisi solid, bahkan paling solid di antara partai politik lain.
Terpisah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, selain untuk menyesuaikan dengan agenda pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, percepatan Kongres V juga sebagai antisipasi terhadap situasi pada Pemilu 2024.
“Tantangan pada pemilu 2024 nanti akan lebih berat, ini juga menjadi alasan kenapa Kongres PDI-Perjuangan dipercepat, ” jelas Hasto, saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Bali, Sabtu.
Menurut Hasto, pesta demokrasi 2024 akan menjadi regenerasi bagi penerus berikutnya, sehingga PDIP harus mulai menguatkan konsolidasi politik kita di daerah ataupun nasional.
“Ini adalah langkah preemptive bagi tugas ideologis-strategis partai ke depan. Itulah yang menjadi intisari pemikiran Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri,” jelasnya.
Perlu diketahui PDIP terakhir kali melaksanakan kongres pada 2015. Saat itu, dalam Kongres IV, PDIP secara aklamasi kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum 2015-2020. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS