JAKARTA – PDI Perjuangan menggelar acara wayangan untuk mensyukuri kemenangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin dan PDIP di Pemilu 2019, di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, acara wayangan dipilih sebagai komitmen untuk Jokowi-Ma’ruf mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.
“Kita menggelar wayangan sekaligus tasyakuran atas kepercayaan rakyat yang diberikan kepada PDIP dan Pak Jokowi sehingga dapat dipercaya rakyat untuk menang pemilu,” kata Hasto.
Dia menjelaskan bahwa acara syukuran ini sebenarnya ingin digelar tak lama setelah KPU mengumumkan secara resmi hasil pilpres 2019 pada Mei lalu. Namun, masih ada sengketa Pilpres yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
“Baru setelah semua proses selesai dan ditandai dengan pertemuan Pak Jokowi dan Prabowo, kami gelar acara ini dan syukur alhamdulillah bisa dilaksanakan pada malam hari ini,” ucap Hasto.
Dia menjelaskan, acara wayangan dengan lakon Aji Norontoko yang didalangi oleh Ki Warseno Slenk, Ki Sri Susilo Tengkleng dan Ki Suwondo ini menggelorakan semangat Satyam Eva Jayate. Artinya kebenaranlah yang akhirnya akan menang.
“Ini merupakan aji yang dimiliki oleh Gatot Kaca sebagai seorang satria yang dikawal oleh para punakawan dan mampu menjalankan tugasnya di dalam membela negara. Ini lah yang menjadi semangat dedikasi PDI Perjuangan,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Hasto juga menjelaskan makna unggahan Instagram Presiden Jokowi yang bertema wayang. Dia bilang unggahan itu punya pesan kemanusiaan.
“Kata lamun siro sekti ojo mateni itu artinya mengandung pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi,” jelas Hasto.
Dia mengatakan, melalui unggahan itu, Jokowi ingin berpesan bahwa ia tidak akan memakai kekuasaannya untuk menindas. “Kita beruntung punya presiden dengan semangat itu,” tuturnya.
Jokowi mengunggah gambar wayang di akun instagramnya pada Sabtu pagi. Dalam gambar itu, tampak seorang tokoh pewayangan sedang memberikan padi ke sosok petani.
Gambar itu dilengkapi keterangan “Lamun Sira Sakti, Aja Mateni”. Artinya, meskipun kuat jangan menjatuhkan.
“Zaman sudah semakin maju, namun kita tetap mengingat pesan-pesan bijak dan agung para leluhur. Selamat pagi. Selamat berakhir pekan,” tulis Jokowi dalam keterangan unggahannya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS