Kamis
15 Mei 2025 | 4 : 46

Survei LSI: Masyarakat Tolak Pilkada oleh DPRD

kotak surat suara

kotak surat suaraJAKARTA – Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan masyarakat menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Masyarakat menilai, pilkada lewat DPRD sebagai bentuk pengkhianatan partai terhadap rakyat.

Survei LSI dilakukan pada 5-7 September 2014. Quick poll ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia dan margin of error 2,9 persen.

“Hasilnya, publik menolak pilkada dilakukan oleh DPRD,” kata Adjie Alfaraby, salah satu tim riset LSI, di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (9/9/2014). Menurutnya, masyarakat menganggap hak politik mereka untuk memilih pasangan calon pilihannya dicabut apabila kepala daerah dipilih DPRD.

Soal demokrasi, sebut Adjie, merupakan isu sensitif bagi masyarakat perkotaan. Hal itu menyebabkan gelombang penolakan atas rencana tersebut lebih banyak terjadi di masyarakat kota besar. Selain itu, masyarakat kelompok kelas menengah memiliki akses terhadap media massa yang lebih luas dan variatif.

“Kampanye tolak RUU Pilkada oleh DPRD di media sosal juga meningkatkan skala resistensi kelompok kelas menengah,” ungkapnya.

Pihaknya mencatat, penolakan terhadap pilkada oleh DPRD juga terjadi di kalangan kader dan pendukung Koalisi Merah Putih. Mayoritas dari mereka mendukung agar pilkada langsung tetap dipertahankan.

Saat ini isu mengenai pilkada yang akan dipilih DPRD sedang marak diperbincangkan. Pilkada yang tadinya dipilih secara langsung oleh masyarakat, akan diganti dengan pilkada yang dipilih DPRD. Salah satu alasan DPR mencanangkan RUU ini adalah untuk penghematan anggaran pilkada.

Menanggapi isu tersebut, LSI segera membuat suatu survei dari segi publik. “Karena itu kami concern ke legitimasi publik,” terang Adjie.

Hasil survei LSI, sebanyak 81,25 persen responden menyatakan setuju apabila pilkada dipilih secara langsung. Hanya 10,71 persen yang menyetujui kepala daerah dipilih DPRD. “Itu menunjukkan masyarakat masih mau terlibat dan menggunakan hak politik mereka,” ujar Adjie. (pri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...
SEMENTARA ITU...

SPAM Dusun Sumbul Diresmikan, Bupati Malang: Selaras dengan Pengembangan KEK Singhasari

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan sistem penyediaan ...
KRONIK

DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar bupati ...
LEGISLATIF

Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

JAKARTA – Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim DPR RI Puan Maharani ...