Sabtu
08 Maret 2025 | 2 : 38

Survei LSI: Masyarakat Tolak Pilkada oleh DPRD

kotak surat suara

kotak surat suaraJAKARTA – Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan masyarakat menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Masyarakat menilai, pilkada lewat DPRD sebagai bentuk pengkhianatan partai terhadap rakyat.

Survei LSI dilakukan pada 5-7 September 2014. Quick poll ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia dan margin of error 2,9 persen.

“Hasilnya, publik menolak pilkada dilakukan oleh DPRD,” kata Adjie Alfaraby, salah satu tim riset LSI, di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (9/9/2014). Menurutnya, masyarakat menganggap hak politik mereka untuk memilih pasangan calon pilihannya dicabut apabila kepala daerah dipilih DPRD.

Soal demokrasi, sebut Adjie, merupakan isu sensitif bagi masyarakat perkotaan. Hal itu menyebabkan gelombang penolakan atas rencana tersebut lebih banyak terjadi di masyarakat kota besar. Selain itu, masyarakat kelompok kelas menengah memiliki akses terhadap media massa yang lebih luas dan variatif.

“Kampanye tolak RUU Pilkada oleh DPRD di media sosal juga meningkatkan skala resistensi kelompok kelas menengah,” ungkapnya.

Pihaknya mencatat, penolakan terhadap pilkada oleh DPRD juga terjadi di kalangan kader dan pendukung Koalisi Merah Putih. Mayoritas dari mereka mendukung agar pilkada langsung tetap dipertahankan.

Saat ini isu mengenai pilkada yang akan dipilih DPRD sedang marak diperbincangkan. Pilkada yang tadinya dipilih secara langsung oleh masyarakat, akan diganti dengan pilkada yang dipilih DPRD. Salah satu alasan DPR mencanangkan RUU ini adalah untuk penghematan anggaran pilkada.

Menanggapi isu tersebut, LSI segera membuat suatu survei dari segi publik. “Karena itu kami concern ke legitimasi publik,” terang Adjie.

Hasil survei LSI, sebanyak 81,25 persen responden menyatakan setuju apabila pilkada dipilih secara langsung. Hanya 10,71 persen yang menyetujui kepala daerah dipilih DPRD. “Itu menunjukkan masyarakat masih mau terlibat dan menggunakan hak politik mereka,” ujar Adjie. (pri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Komisi B DPRD Jember Desak Pemkab Segera Evaluasi Izin Operasional Semua Toko Berjejaring

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, toko berjejaring, atau pasar modern di kabupaten ...
SEMENTARA ITU...

Cak Ji Izinkan PKL Pagesangan Timur Berjualan hingga Lebaran

SURABAYA – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Pagesangan Timur, Kecamatan Jambangan, menemui Wakil Wali ...
SEMENTARA ITU...

Bukber dengan Berbagai Elemen, Bupati Kediri Tampung Keluh Kesah Warga

KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Wabup Dewi Mariya Ulfa buka puasa bersama masyarakat dari ...
EKSEKUTIF

Tingkatkan Layanan, Eri Bakal Integrasikan Aplikasi 3 RS Milik Pemkot Surabaya

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus melakukan inovasi dalam digitalisasi layanan kesehatan. Terbaru, Wali Kota Eri ...
LEGISLATIF

Cegah Calo Tiket Mudik Gratis, DPRD Sumenep Minta Disperkimhub Perketat Pengawasan

SUMENEP – Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep, Wahyudi, meminta kepada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman ...
KRONIK

Bupati Ipuk Pastikan Banyuwangi Surplus, Penuhi Kebutuhan Bahan Pokok Hingga Lebaran

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memastikan ketersediaan dan stabilitas harga komoditas bahan ...