JAKARTA – Seiring meningkatnya pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah Kota Surabaya mendukung pertumbuhan UMKM masyarakatnya dengan menggratiskan proses perizinan.
“Semua perizinan di Surabaya untuk UMKM ini kita berikan gratis,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Jakarta beberapa hari lalu.
Para pelaku UMKM juga dibebaskan dari biaya merek hingga hak paten, bahkan Pemkot Surabaya turun tangan langsung dalam mengurus paten dan merek produk UMKM. Sedikitnya, Pemkot Surabaya membantu 1.000 UMKM untuk memperoleh hak paten dan merek secara gratis setiap tahunnya.
“Mereka tidak perlu mengurus, karena kami yang mengurus sampai pada urusan merek dan paten kita uruskan. Jadi setiap tahun 1.000 UMKM kita berikan paten, merek dan izin yang lain, karena 92% usaha di Surabaya itu adalah kecil menengah,” kata Risma.
Menurut Risma, UMKM bisa menjual produk di hotel bintang 4 dan 5 di Surabaya karena produknya sehat dan selalu dikontrol.
Pahwa perekonomian di Surabaya, tambah dia, sudah tidak terlalu bergantung dengan daerah lain karena hampir seluruhnya bertumpu pada UMKM. Sehingga Kota Pahlawan ini tidak terlalu merasakan efek dari pelemahan ekonomi global.
“Dan saat ini sudah bisa kita rasakan ternyata mereka tidak terpengaruh saat ada hambatan dari gejolak perekonomian dunia. Surabaya tidak terpengaruh karena bisa melakukan sendiri,” imbuh Risma.
Wali Kota yang selalu tampil sederhana ini juga membuat pusat belajar berbasis komputer bagi para pelajar di Surabaya yang tersebar di 41 titik. Seiring dengan perkembangan teknologi, para ibu di Surabaya juga mulai memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memasarkan produk unggulan UMKM mereka.
“Kami membangun computer learning center di mana ada beberapa tempat diberikan komputer yang sebetulnya anak-anak yang tidak mampu untuk dapat menggunakan secara gratis dari sekitar 41 tempat. Namun ternyata yang banyak menggunakan adalah ibu-ibu UMKM sekarang mereka mengerti tentang berjualan secara online,” jelas Risma.
Dia juga mengadakan pelatihan bisnis kepada 1.200 anak muda Surabaya, bahkan beberapa di antaranya ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi dengan meminjam kredit dari bank.
Para pelajar di Kota Surabaya juga sudah diajarkan berbisnis sejak dini untuk mengembangkan UMKM sebagai sektor pendongkrak ekonomi daerah.
“Ada sekitar 1.200 anak-anak muda yang kita training bagaimana mereka bisa berwirausaha secara mandiri. Sebetulnya sudah mulai satu bulan yang lalu dan anak-anak ini sekarang sudah meminta ke saya agar bisa diakses oleh perbankan karena usaha mereka sudah bergerak dengan bagus. Kami juga Melatih anak SD, SMP, dan SMA untuk mulai belajar berbisnis,” pungkasnya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS