JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Muhammad Nabil Haroen menyoroti statemen Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi yang menyebut Kota Surabaya berpotensi menjadi seperti Wuhan.
Hal itu berdasarkan pernyataan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi
Legislator yang akrab disapa Gus Nabil itu minta Joni harus berhati-hati dalam membuat pernyataan publik dan harus lebih diperjelas. Tujuannya, agar masyarakat bisa paham dan tidak bingung dengan pernyataan yang disampaikan Joni.
“Pernyataan itu harus dijernihkan kembali, jangan sampai membingungkan warga. Bakal jadi kayak Wuhan seperti apanya? Ini harus jelas dan clear,” tegas Gus Nabil, kemarin.
Ketua Umum PP Pagar Nusa NU ini juga minta pemerintah Indonesia tidak tergesa-gesa dalam melakukan penanganan Covid-19 di suatu wilayah jika tidak ingin anggapan tersebut terjadi.
“Kita mendorong pemerintah di masing-masing kota di Indonesia agar bertindak cepat seperti otoritas di Wuhan dan beberapa kota China. Jadi, pemerintah harus bersiap,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Surabaya sampai sekarang masih memberlakukan PSBB. Sehingga masyarakat harus disiplin dengan hal tersebut.
Keputusan perpanjangan PSBB tahap ketiga tersebut juga termaktub dalam keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa No. 188/258/KPTS/013/2020 tentang Perpanjangan Kedua Pemberlakukan PSBB di Wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Sebelumnya, Joni Wahyuhadi menyebutkan, 65 persen pasien Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Menurutnya, kenyataan tersebut tidak bisa dianggap sepele karena Surabaya menjadi epicentrum penularan Covid-19 di Jawa Timur. “Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS